"Mama kenapa? Kai kan bisa ambil makanan sendiri." tanya Kaira dengan wajah kebingungan, sebenarnya hal itu yang ingin sekali ia tanyakan, tapi tidak mungkin, sebab mamanya tak akan suka jika ia berkata seperti itu. Terlebih mamanya suka bersikap yang tidak-tidak tergantung dengan perasaannya.
Seperti pagi ini, mamanya terlihat sangat perhatian pada Kai, mulai dari mengambilkan makanan, menambahkan lauk ke piringnya, bahkan saat ia hendak mencuci piringnya mamanya bahkan melarangnya. Katanya tak apa-apa, biar dia saja, lagipula bukankah Kai bilang ingin pergi melamar kerja.
Jadi Kai pun menerima saja, padahal ia tahu benar, ia tahu kenapa mamanya bersikap seperti itu. Tak lain mungkin berpikir bahwa ia akan mendapatkan menantu dalam waktu dekat ini.
entah mungkin saja ia berharap itu adalah Faiz. Atau ada seseorang yang sudah ada dalam pikiran.
Ingin sekali ia bilang tak usah berpikir yang macam-macam, tapi mamanya terlalu keras kepala, jadinya ia biarkan saja untuk kali ini.