"Kakiku hampir lepas dari persendian," kata salah satu dari mereka duduk sambil merebahkan diri di sofa.
Mereka sudah hampir tiba di puncak, hanya perlu berjalan sekitar lima menit lagi saja, katanya lebih baik datang sebelum matahari terbenam nanti, sunsetnya akan terlihat indah sebab hari ini juga cerah, jadinya sembari menunggu, mereka memilih untuk bermain-main sejenak.
Ada yang main catur, main kartu bahkan game.
Kai sendiri memilih untuk memperhatikan permainan catur walau tak ngerti-ngerti amat.
Jangan tanya ia bisa atau tidak, bahkan ia hanya tahu kuda-kuda dan raja/ratu di dalam bidak catur.
Papanya sering main itu saat ada tamu, sayangnya meski sudah sering lihat ia masih tak memahami cara kerjanya, dan di sampingnya juga ada Faiz, yang turut memerhatikan.
Karena hal itu pula lah, dua orang yang sedang main merasa canggung dan tertekan sebab diperhatikan sedemikian rupa oleh Faiz. Bukan salting ya.