Adiyaksa mengusap bahu Rahayu sebelum melangkah lebih masuk lagi ke dalam rumah. Meski dia sendiri butuh untuk menenangkan diri, tapi ketenangan sang mama jauh lebih penting. Karena Adiyaksa khawatir bahwa kedatangan Viona akan membuat kesehatan mamanya kembali buruk.
"Mama tenang dulu ya, jangan mikir apa-apa lagi termasuk Viona. Dia pasti hanya mencari muka dan bantuan saja, makanya kesini. Mama lupain aja ya, sekarang mama ngobrol sama Tia aja ya," rayu Adiyaksa sambil merengkuh bahu mamanya.
Rahayu menghela napas kasar lalu mendengus kesal saat kembali teringat wajah mantan menantunya. Baru saja emosinya akan reda, tapi kepalanya justru mengingat senyum Viona yang mengerikan. Bahkan wanita paruh baya itu tidak ingin mendengar apapun ucapan sang anak, karena fokus Rahayu saat ini adalah bagaimana membuat Viona menjauh dari kehidupan anaknya.