Cintia tersenyum tipis dengan tangan yang sudah dibuka memainkan rambut Adiyaksa. Wanita itu memilih untuk menerima permasalahan ini sebagai pelajaran yang akan membuat mereka belajar. Belajar untuk lebih saling percaya dan memahami.
"Sayang, ngomong dong, jangan diam sama senyum aja, mas ngeri liat kamu kaya gitu," ucap Adiyaksa sebelum menjatuhkan kecupan singkat pada pipi Cintia.
Cintia menggigit bibir bawahnya lalu sedetik kemudian kembali menatap Adiyaksa. "Apa yang akan kamu lakuin sama mereka? Apalagi Denisa."
"Aku mau kalian gak ada komunikasi lagi, entah gimana caranya aku tak mau tahu ya mas. Aku cuma mau tahu, kalau kalian udah gak ada komunikasi," lanjut Cintia tugas.