Hotel Lotte Seoul
Jayden berjalan dengan pandangan lurus, ia merasa sedang dijadikan objek cuci mata bagi tamu maupun petugas yang ia lewati. Ketampanannya memang tidak diragukan lagi, tapi tetap saja ia merasa belum terlalu tampan, jika Aliana belum bertekuk lutut di hadapannya.
"Ck ... Di mana dia saat ini," gumamnya berdecak kesal saat belum juga mendapatkan informasi dari orang suruhannya.
Memasuki lift yang pintunya terbuka, Jayden kemudian menekan tombol lantai kamar dan menunggu dengan sesekali melihat layar gawai, lagi-lagi ia berdecak hampir mengumpat saat merasakan getaran dengan notifikas sebuah pesan yang ia yakini dari orang suruhan.
Ting!
Ia membuka pesan bersamaan dengan pintu lift yang terbuka, sehingga ia pun membaca pesan itu sambil melangkahkan kaki keluar dan berjalan dengan senyum miring, setelah membaca pesan tersebut dalam hati.
Wanita seperti ini, kenapa aku masih saja memikirkannya.