Kaya terbangun di bawah tangga. Dengan penuh kebingungan. Kaya ingat saat Mama mengejarnya. Tapi kenapa Kaya bisa berada di lantai bawah apa ada seseorang yang membawanya?
Inez datang melihat Kaya seperti orang kebingungan. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"
Kaya bangun. Wajahnya kusut semalam dia tidak pulang. Dengan pikiran kalut,
"Hari ini aku tidak masuk kerja."
Raut wajah Inez penuh dengan pertanya
"Soal yang kemarin aku minta maaf."
Kaya menaikan alisanya.
"Kau tahu aku hampir mati."
"Apa mama melakukan sesuatu kepadamu."
"Tidak ada." Kaya berusaha menutupi kejadian semalam Sri Inez.
***
Karl bersedekap sambil mengintip Kaya Yanng sedang berjalan menuju gerbang dari balik jendela. Karl tidak menyangka akan bertemu dengan seorang Farsi. Selama ini ayahnya menyembunyikan seorang Farsi di rumah bawah. Karl memang jarang kerumah bawah dan sering menghabiskan di rumah atas. Rumah ini terdiri dua bagian. Rumah bawah bagian dari Kota Vinter sedangkan rumah atas dunia iblis.
Suara pintu di ketuk. "Masuk."
"Tuan kiriman barang sudah tiba." Kata Mama.
"Aku akan ke sana."kata Karl.
Mama masih diam di tempat. Karl berbalik melihat ekspresi Mama yang ketakutan. "Maafkan saya tuan."
"Jangan ulangi lagi. Jika Farsi itu sampai mati makan kau akan menerima hukuman dari ayahku."
"Terimakasih tuan suda memafkan saya. Tapi ada yang harus tuan tahu."
"Apa ini mengenai William?"
"Ya tuan. William tidak mau makan."
"Menyusahkan saja. Setelah urusan selesai aku akan menemui Willam." Kata Karl menutup pintu itu.
***
Karl tiba di sebuah gudang yang ada di sayap Utara rumah. Dimana seseorang sudah menunggunya. Seorang Pria dengan jubah hitam datang menemui Karl. Pria itu adalah seorang iblis bawah. Iblis bahwa berbeda dengan iblis atas wujud mereka tidak sempurna, memiliki kuku panjang dengan wajah mengerikan karena untuk itulah mereka sering memakai topeng untuk menyembunyikan wujud mereka.
"Saya sudah membawakan barang yang anda pinta, tuan muda."
"Tolong perlihatkan kepadaku."
"Seperti biasa." Ucap pria berjubah itu. Membawa Karl menuju sebuah pintu kemana saja. Pintu ini terhubung dengan dunia lain. Mereka tiba di ruang Mayat. Ruangan itu dingin penuh dengan mayat - mayat yang diawetkan. Mayat - mayat itu akan di kemas dalam sebuah peti khusus kemudian di kirim keluar tembok.
"Aku mencium Farsi di tubuhmu."
"Salah satu pelayananku seorang Farsi."
"Kenapa kau tidak membunuhnya."
"Farsi di kota Vinter diawasi oleh dewan, jika ketahuan maka hukumannya di buang ke luar tembok."
"Sayang sekali otaknya sangat mahal di kalangan iblis atas."
Seorang pelayan wanita datang. "Saya menyampaikan pesan dari tuan besar."
"Pesan."
"Tuan Murren menyuruh Anda kebalai kota."
"Baiklah aku akan kesana." Jawab Karl. "Kalau begitu aku pergi dulu semua urusan aku serahkan kepadamu."
***
Setelah pulang dari balai kota Karl mampir kekamar William untuk melihat keadaan adiknya
Ia melihat makanan yang belum di sentuh di samping nakas. "Apa William tidak mau makan lagi."
Mama mengannguk.
William berbeda dengan iblis lainnya. William anak haram ayahnya dengan wanita iblis bawah. William di bawa oleh ayahnya saat berumur dua belas tahun. Tidak sedikit pun Karl ingin menyakiti adiknya. Dia tidak salah, bukan kali ini saja ayahnya membawa anak haram kerumah ini. Tapi William sangat diperlukan istimewa karena ratu iblis menjadikannya kandidat Raja Vinter. William tl tertidur hampir seratus tahun karena kejadian di masa lalu membuatnya tertidur.
Karl duduk si samping ranjang, berusaha merayu adiknya. Karl menyentuh puncak kepala Willam. William adalah pewaris Irish dia seorang iblis yang terlahir dengan bakat istimewa.
"Berikan makanan itu kepadaku."
"Percuma saja, tuan muda menolak makanan yang saya berikan."kata Mama.
"Cepat berikan!"
Mama memberikan makanan itu. Karl mengambil makanan yang di bawakan oleh mama. Karl berusaha membujuk adiknya."kau harus makan."
William tetap mogok makan dan tidak mau bicada dengan Karl.
"Mau sampai kapan kau mogok makan."
"Dia mau makan kalau dengan pelayan itu."kata Mama.
"Pelayan apa maksudmu?"
"Seorang pelayan wanita dari lantai bawah hanya dia yang mampu membujuk tuan muda untuk makan."
"Siapa namanya." Tanya Karl.
"Kaya, seorang Farsi."
Apa ini sebuah kebetulan. "Kalau adikku tidak makan maka pelayan itu akan aku bunuh!" Ancaman Karl membuat William bangun.
"Jangan lukai pelayan itu."
"Akhirnya kau bicara juga."
Dengan wajah merengut, William langsung memakan otak yang di sodorkan karl, dengan wajah terpaksa.
"Akhirnya kau makan juga," kata Karl senang.
"Saya harap bisa mengasuh pangeran lagi." Kata Mama.
"Selama ini kau tidak becus mengurus adikku." Karl marah besar kepada Mama. "Kau membuat dia mogok makan."
"Saya tahu tapi pangeran selalu menolak makanan yang saya sodorkan."
" Kau harus berusaha agar dia mau makan otak manusia apa pun caranya."kata Karl, "Jika kau tidak bisa membujuknya aku terpaksa membuatmu bekerja di rumah bawah."
Mama memohon kepada Karl. "Tuan tolong jangan pisahkan saya dengan William."
"Jika kau tidak mau berpisah dengan William, bujuk adikku untuk makan."
"Saya akan melakukan apa pun yang tuan suruh asalkan jangan memisahkan saya dengan William."
"Kalau begitu lakukanlah jangan buat aku kecewa."
---
Chloe langsung membuka pintu saat Kaya pulang. Dia sangat mencemaskan Kaya. "Dari manakah saja kau aku mencarimu."
"Aku menginap di rumah Inez."jawab Kaya bohong. Mana mungkin Kaya bilang bahwa semalaman dia dia tidur di tempat tuan Murren dan di kejar-kejar oleh iblis.
"Syukurlah kau pulang." Chloe memeluk Kaya erat. "Aku sangat cemas saat kau tidak pulang semalaman.
"Maafkan aku Chloe, membuatmu cemas.
"Ganti bajumu aku sudah menyiapkan sarapan untukmu."
Kaya berhenti berjalan kemudian berbalik. "Aku ingin berhenti bekerja."
"Kenapa?"
"Aku tidak nyaman bekerja di sana."
"Jika kau punya masalah kau boleh bicara kepadaku seperti ibu dan anak."
Chloe yang paling memahami Kaya dan Kaya sudah anggap Chloe seperti ibu sendiri.
***
Kaya menghabiskan waktunya jalan - jalan ke kota Vinter untuk belanja. Kaya jarang menghabiskan waktu untuk berlibur. Kota ini di kelilingi oleh tembok besar tidak sembarang orang boleh memasuki kota Vinter. Hanya bangsawan pendeta yang bisa keluar dari tembok. Suatu hari Kaya akan meninggalkan kota ini. Saat ia sudah siap untuk pergi ke balik tembok.
Kaya tiba di pinggiran kota Vinter . Kaya tiba di sebuah tembok yang tidak pernah tersentuh oleh salju. Di sana ada sebuah altar, altar itu akan membawa Farsi menuju dunia lain.cuaca di tempat ini lembab dan dingin. Kaya merasakan perasaan yang tidak enak. Terdengar suara - suara yang aneh, cuaca di sekitar berubah dingin . Kaya mencoba berjalan menuju altar.
"Apa yang sedang kau lakukan, di tempat ini?
Kaya berbalik seorang pria memakai pakaian putih memiliki sayap putih sepertinya. Pria itu seorang Farsi. "Kau tahu tempat ini terlarang untuk Farsi."
"Aku tidak tahu." Kata Kaya.
"Kali ini aku memberi toleransi,lain kali jika kau melanggar aturan maka maka para Halo akan menghukummu."
"Aku tidak akan mengulanginya lagi."
"Hutan ini tempat Farsi mengakhiri hidupnya sebelum mereka pergi ke balik tembok.
"Apa kau tahu di balik tembok besar itu sebenarnya tempat apa?"
"Aku belum pernah ketempat itu dan suatu hari aku akan kesana." Ucap pria Farsi itu
"Aku akan mengantarmu," kata pria itu mengantar Kaya keluar dari hutan. Saat Kaya tiba diperbatasan hutan ia berbalik pria itu sudah tidak ada.
***
"Kau dari mana saja." Tanya Chloe.
"Membeli beberapa pakaian." Kaya menenteng tas belanjaan. Kaya pangling dengan penampilan Chloe. Mengenakan gaun hitam rambut di urai. "Kau mau pergi kemana?
"Ganti bajumu, kita Kita pergi."
"Pergi kemana?"
"Kau sudah lupa untuk aku akan mentraktirmu makan."
"Aku pikir kau lupa" .
"Mana mungkin aku lupa, cepat ganti baju."..
Kaya mengganti baju dengan dress sederhana. Dia memang bukan tipe wanita yang selalu berdandan mewah ."Kau akan membawaku ke mana?"
"Rahasia "kata Chloe tampak senang dengan acara hari ini. Mereka tiba di sebuah garden kafe. Kafe ini terletak di pinggir jalan dikelilingi oleh pepohonan. Saat mereka tiba Seorang pria dengan banyak tato di tangannya menghampiri kami. Chloe memperkenalkan pria bermata abu -abu itu kepada Kaya . "Kenalkan dia Ash pemilik kafe Morialti.".
"Kaya."
"Kau cantik seperti apa yang dikatakan oleh Inangmu."
Pipi Kaya bersemu merah menerima pujian dari Ash. Selain tampan ia juga ramah.
Chloe tersenyum cerah.
"Malam ini aku akan memberi kejutan untukmu, Kaya."
"Kejutan ..?
"Silahkan ikut denganku." Ash membawa mereka masuk kedalam kafe. Kaya dan Chloe duduk di dekat jendela. Selang beberapa lama Ash memberi kejutan untuk Kaya. "Selamat ulang tahun ke 16. Kaya. "
"Bagaimana kau tahu ini ulang tahunku."
"Hari ini tepat di mana kau di dilahirkan, Kaya. " Chloe memberikan Kaya sebuah hadiah hadiah kotak perhiasan. "Bukalah."
Kaya membuka kotak perhiasan. Sebuah kalung dengan Liontin berbentuk hati. "Terima kasih."Kaya memeluk Chloe.
"Malam ini kita pesta." Kata Ash. Menyiapkan makanan.
Malam itu kami merayakan ulang tahun. Setelah makan malam Kaya pulang sendiri membiarkan Chloe bersama Ash. Sepertinya mereka perlu waktu untuk berdua.
"Kau tidak apa pulang sendiri."
"Aku bisa sendiri, dan lagian aku bukan anak kecil lagi." Jawab Kaya.
****
Malam itu dingin hingga menembus permukaan kulit Kaya membuat sayapnya terasa dingin . Kaya menunggu bus lewat. Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Sebuah mobil VW kodok berhenti tepat di dideoan Kata. Pria itu menurunkan Kaca mobilnya.
"Mau aku antar
"Karl sedang apa kau disini?"
"Aku mau bicara denganmu." Kata Karl keluar dari mobil.
Kaya menaikan alisnya. "Apa maumu dariku."
"Aku ingin kau menjadi pengasuh untuk adikku, William."
"Aku tidak mau."
"Untuk urusan mama, aku jamin ia tidak akan menyerangmu lagi."
"Kenapa kau menginginkan aku menjadi pengasuh William."
"Selama ini William selalu tertidur dan ia susah sekali jika makan. Tapi semenjak kedatanganmu William mau makan. Jadi aku memintamu untuk menjadi pengasuh adikmu."
"Aku harus memikirkannya."kata Kaya. Kaya yang masih trauma dengan kejadian tempo hari yang membuatnya hampir mati.
"Aku menunggu jawabannya besok." Jawab Karl. "Mau aku antar."
"Terima kasih." Kaya masuk kedalam mobil Willam.
***