Aku pun menuju ke dapur pesantren untuk memantau mereka semua. Sekalian berpamitan dengan mereka semua. Manfaat mereka sedang asyik memasak dan baunya harum sekali untuk sarapan para santri.
"Ning silakan, Maaf ya Ning tempatnya kotor." aku hanya tersenyum mendengar kata-kata tersebut. "Tolong nanti malam kalian buat makanan untuk para Santri dan ada kan khataman Alquran untuk kesembuhan Mbah Uti karena Mbah Uti sekarang sedang dirawat di rumah sakit." Mereka pun mematuhi perintahku dan segera merinci semuanya.
"Insyaa Allah nanti untuk uang kalian langsung minta ke Ustadz Ali. Doakan Mbah Uti agar cepat sembuh sehat kembali dan bisa membarokahi para santri yang ada di sini." Akupun sekalian berpamitan karena harus pergi ke Mesir hari ini.
Mereka pun meninggalkan kegiatannya dan menghampiriku juga memelukku. Haru biru kurasakan di dapur Pesantren ini, setiap hari aku selalu membantu mereka namun dalam 5 tahun aku mungkin tak bisa memantau mereka.
