Ku potret wajah yang manis dan cantik itu. Renyah senyumnya tampak terbaur dalam bingkai layar kameraku. Binar matanya mencerminkan kelembutan. Ya Allah, kenapa aku jadi suka melihatnya. Aku terus memotretnya.
Aku pun memberikan aba-aba pada keduanya menghadap ke kamera, agar aku dapat leluasa mengambil wajah manis itu. Senyum seorang Ning itu memang berbeda, seperti ada aura positif yang mengikutinya. MasyaaAllah indah sekali ciptaanmu Ya Allah.
Foto candid atau tak sengaja ku potret membuat bingkai yang sangat apik. Wajahnya memang membuat layar handphoneku semakin indah. Kerudung coklat yang sangat menawan. Apakah ia sudah dikhitbah orang? Ah pasti belum jika sudah, tak mungkin ia melanjutkan kuliahnya ke Mesir.