Beda sekali dengan Arkan, kalau Arkan akan selalu bertanya sangat detail jika dia tahu kalau aku sedang memikirkan sesuatu.
Arkan lagi, Arkan lagi.
Astaga, kenapa aku lagi - lagi memikirkan tentang Arkan.
Irfan dan Arkan ya jelas beda lah, mereka saja dilahirkan dari rahim yang berbeda.
Akhirnya aku sampai didepan rumah Budhe, saat aku membuka pintu mobil Irfan dan turun, aku terkejut melihat ternyata Arkan ada dibelakangku bergoncengan dengan Ajeng.
Berarti memang Arkan sudah serius sama Ajeng, sampai - sampai Ajeng dibawa pulang ke rumah Budhe.
Aku tak menghiraukan mereka berdua, aku justru pura - pura tidak tahu kalau ada mereka dibelakangku.
Aku terus melangkah ke rumah Budhe, dan memanggil nama Budhe.
Tak butuh waktu lama Budhe pun keluar, Budhe terlihat sangat kaget saat melihatku setelah itu melihat Arkan bersama Ajeng.