Aku yakin Irfan nanti juga tahu kenapa aku ngelakuin semua itu, tanpa aku kasih tahu semuanya.
Irfan tersenyum sambil memandang kearahku.
Tuh kan, apa aku bilang, Irfan pasti paham dengan apa yang aku lakukan.
Tak berselang lama terdengar bunyi bel pertanda untuk masuk kedalam kelas.
Semua siswa - siswi saling berhambur pergi menuju kelasnya masing - masing.
Aku dan Irfan pun juga berjalan menuju kelas.
"Fan, Siska itu kelasnya dimana?" Tanyaku pada Irfan saat aku dan Irfan sudah duduk dibangku masing - masing.
"Satu kelas dengan kita juga, Ra. Duduknya dibarisan paling depan." Jawab Arkan membuatku melongo.
Kenapa aku bisa tidak tahu kalau Siska ternyata satu kelas denganku, bahkan duduknya saja berada dibangku paling depan.
Ini tidak bisa dibiarin, aku juga harus duduk dibangku parisan paling depan.
Pokoknya apapun yang terjadi aku nggak boleh kalah dengan Siska.
Kulihat Pak Guru berjalan masuk kedalam kelasku dan duduk dibangku Guru untuk memulai pelajaran.