Gerimis turun gemericik, mewarnai pagi hari itu dengan semburat dingin yang kian menusuk. Malik masih terlelap dalam tidur nyenyaknya yang seolah sudah sekian lama tak ia dapatkan, di sampingnya Anjani meringkuk dalam pelukan Malik dengan hangat.
Matanya sudah terbuka sejak setengah jam lalu namun ia masih enggan beranjak dari tempat tidur, Anjani masih begitu nyaman mendekap tubuh hangat milik suaminya itu. Kedua netranya tak henti menatap dalam pada wajah Malik yang masih di hiasi dengan beberapa lebam yang masih menghiasi wajah tampannya.
Matanya tak puas menelisik lekuk wajah yang begitu lama ia rindukan hadirnya, seulas senyum mengembang sempurna kala Malik dengan senyum memukau miliknya membuka kedua kelopak yang sedari tadi pulas terpejam. Pandangan keduanya beradu, menelusup satu sama lain kedalam kedalaman yang bahkan tak mampu terselami dalamnya.
Cukup lama kedua anak manusia itu larut dalam kehangatan yang tercipta sempurna saat kedua netra mereka bertemu.