Aisyah tengah bersandar nyaman pada bangku bis seorang diri, sebuah headphone sengaja ia pasang di kepalanya agar ia terhindar dari kejenuhan dan kebisingan penumpang lain.
Ia menikmati semilir angin yang membelai lembut wajahnya, alunan shalawat yang keluar dari headphone itu menbuat hatinya kian nyaman dengan mata terpejam. Tiba-tiba seulas senyum tercipta di bibir manisnya saat bayangan Randy merasuki fikirannya.
Wajah tampan Randy, senyumannya, dan jangan lupakan tatapan mematikan yang ia miliki sukses membuat Aisyah tersipu sendiri dalam hayalannya.
Namun seorang pria malah membuat imajinasinya hancur.
"Permisi, boleh saya duduk disini?" Ucap pria itu pada Aisyah yang masih nyaman memejamkan matanya. Sang pria yang tidak segera mendapat respon dari sang empunya malah dengan berani menyentuh pundak Aisyah dan sukses membuat Aisyah kesal.
"Mbak? Permisi!" Ucapnya lagi seraya menyentuh pundak Aisyah yang terbalut jilbab pelan.
