Chereads / My Heart Is Breaking / Chapter 22 - Penjelasan

Chapter 22 - Penjelasan

Tiara menghela napas. Ceritanya panjang Anara dan Kira, kakak tidak tahu harus mulai dari mana. Tapi yang pasti pernikahan kakak tidak seperti yang kalian pikirkan. Pernikahan kami hanyalah sebuah kesepakatan tidak lebih dan tidak kurang. Mengenai kenapa kakak tidak memberitahukan kalian. Karena semua itu sangat mendadak. Kakak sebagai pengantin perempuannya baru tahu saat pendeta akan melakukan pemberkatan. Jadi mari kita tidak usah membahasnya. Karena pernikahan kakak seperti pernikahan dalam novel-novel jadi tidak penting.

Anara menatap lekat Tiara. Apa mereka memaksa kakak untuk menikah?, atau mereka mengancam kakak?

Tiara tersenyum lembut pada Kiara dan Anara yang menatapnya dengan raut sedih. Kalian tidak perlu sedih seperti itu. Kakak tidak dipaksa untuk menikah, sebenarnya kakak bisa saja menolak saat itu tapi setelah kakak pikir-pikir kenapa harus kakak tolak sebuah keberuntungan yang langkah seperti ini. Lagipula disini kakak lah yang mendapatkan keuntungan besar dari pernikahan ini. Apa iya saat itu aku dalam situasi bisa menolak pernikahan itu batin Tiara tapi biarlah aku tidak ingin Anara dan Kiara berpikir yang tidak-tidak, lagipula pernikahan ini menguntungkan kami. Asal kalian tahu pria yang menjadi suami kakak sangat tampan, seksi dan yang terpenting sangat kaya alias tajir melintir dengan begitu kita bisa lepas dari jeratan hutang-hutang papa. Bukan kah ini sebuah keberuntungan untuk kita.

"Kakak!!!". Anara dan Kiara kompak berteriak tidak suka mendengar perkataan Tiara

"Ayolah jangan menanggapinya seserius itu, kakak hanya bercanda". Ada apa dengan wajah kalian?, kenapa kalian menatap kakak seperti itu?. Ayolah adik-adik kakak yang manis ini bukan waktunya menangis kita harus bahagia hari-hari seperti ini sudah lama kita impikan. Tidak ada lagi para rentenir yang terus mengejar-ngejar kita jadi kita bisa menjalani hidup dengan tenang. Ini waktunya kita melakukan perayaan untuk pernikahan kakak minus pengantin prianya yang sekarang sedang sibuk mengurus ini dan itu seru Tiara dengan tersenyum bahagia.

Kiara dan Anara memeluk Tiara erat. Kami tidak mau kakak mengorbankan kebahagian kakak hanya untuk bisa lepas dari jeratan hutang-hutang papa. Kami sangat menyayangi kakak, kami tahu bagaimana kakak selalu berusaha keras untuk kami berdua. Jadi kakak jangan mengorbankan diri kakak hanya untuk melunasi hutang-hutang papa.

Tiara memeluk kedua adiknya erat. Percayalah sayang kakak tidak berbohong pada kalian, kakak akui pernikahan kami tidak didasari oleh cinta seperti di novel-novel romansa yang sering oranca, tapi tetap saja pernikahan kami saling menguntungkan dan kakak merasa sangat beruntung bisa menikah dengan pria yang memiliki ketampanan diatas rata-rata.

"Kakak…!!" bentak Kiara. Pernikahan bukanlah sebuah bisnis, ingat kata-kata mama dulu, agar kita menikah dengan seorang pria yang kita cintai, menikah itu hanya sekali seumur hidup.

Tiara menghela napas. Tiara bisa mengerti perasaan kedua adiknya yang mengira dirinya mengorbankan diri demi melunasi hutang-hutang yang ditinggalkan mendiang papa mereka. Kiara, Anara oran cinta itu tidak abadi, banyak diluar sana pasangan yang menikah karena mereka saling mencintai tapi akhirnya bercerai juga. Jadi mari kita sudahi pembahsan ini. Karena ada banyak hal yang harus kita lakukan hari ini.

"Tapi kak?". Kiara masih terus meminta penjelasan Tiara

"Sudahlah Kiara percaya sama kakak, kakak baik-baik saja dengan pernikahan kakak".

Tiara melihat amplop warna coklat di atas meja. Apa isi amplop ini?

Anara menyerahkan amplop coklat itu pada Tiara. Ini sepertinya surat-surat pembelian apartemen kak.

Tiara merobek pingiran amplop. Jadi kalian belum membukanya. Ternyata tebakan Anara benar. Ini surat-surat pembelian apartemen. Mulai sekarang kita tidak perlu lagi hidup berpindah-pindah. Kita bisa hidup normal dan tenang. Kita tidak perlu lagi ketakutan dikejar-kejar rentenir, ooh bahagianya Tiara memeluk dokumen-dokumen yang tadi dipegangnya.

Tiara memperhatikan sekeliling apartemennya yang terlihat kosong. Tiara mengernyit mendapati tidak ada apa-apa di dalam apartemen, dimana semalam kalian tidur?.

"Itu…", tunjuk Anara pada kain tipis yang diletangkan di atas lantai.

"Sialan kau Dante", maki Tiara dalam hati. Maafkan kakak Kiara, Anara. Membuat kalian tidur di lantai semalaman. Kalian pasti tidak nyaman dan kedinginan. Kakak benar-benar jahat karena tidak memikirkan kalian berdua.

Tiara menghapus air matanya, hatinya terasa sakit mengingat kedua adiknya semalam harus tidur hanya dengan beralaskan kain tipis. Kakak tidak bisa bayangkan kalian tidur hanya dengan beralaskan selembar kain tipis seperi itu, semalaman kalian pasti tidur dengan kedinginan.

Anara dan Kiara kompak mengeleng. Mencoba menenangkan Tiara yang tampak akan menangis. Itu bukan salah kakak, lagi pula kita dulu pernah tidur dengan beralaskan oran di bawah kolong pondok penjaga. Jadi kami tidak apa-apa kak. Anara dan Kiara menghapus air mata Tiara. Kami hanya mengkhawatirkan keadaan kakak. Tapi sekarang kami merasa lega karena kakak baik-baik saja.

Tiara mencium kedua tangan adik-adiknya. Kakak sangat menyayangi kalian berdua, kalian adalah nyawa dan kekuatan kakak. Sekali lagi maaf kakak karena kakak tidak memperhatikan kalian dan membuat kalian berdua harus melalui ini semua. Kakak berjanji dimasa depan kalian tidak akan lagi mengalami hal seperti ini.

"Kami juga menyayangi kak Tiara". Kruk….kruk….perut Kiara dan Anara berbunyi keras.

Tiara tersenyum mendengar suara perut Anara. Kalian lapar, ya?. Anara dan Kiara kompak mengangguk. Seharusnya kakak menanyakan kalian apa sudah makan atau belum, jadi kalian bedua belum makan?".

"Belum". Kiara dan Anara kembali kompak menjawab

"Ya sudah sekarang ayo kita keluar cari makan". Mereka pergi ke sebuah restaurant yang ada dekat apartement. Sekarang pilih menu makanlah yang kalian inginkan dan jangan mengkhawatirkan harganya, pilih sesuka kalian, karena kakak punya ini. Tiara mengeluarkan kartu kecil yang tadi diberikan Dante.

Anara menarik tangan Tiara. Kakak lihatlah, makanan disini semuanya mahal-mahal, apa kakak yakin kita makan disini?". Anara berbisik pelan

Tiara tersenyum menyakinkan kedua adiknya. Pesan saja makanan apa yang kalian inginkan masalah bayaran kalian tidak perlu khawatir. Setelah ini kita akan pergi berbelanja kebutuhan apartemen jadi lets go kita isi tenaga kita dengan memakan semua makanan enak dan mahal.

"Jadi nama suami kakak Dante dan Dante punya banyak uang?". Kiara sangat penasaran dengan pria yang menjadi suami kakaknya

Tiara mengangguk menjawab pertanyaan Kiara yang sedari tadi hanya diam mendengar berita pernikahannya. Dante seorang bilioner ternama.

Anara merasa sangat penasaran mengenai pria yang telah menikahi Tiara. Pria seperti apa suami kakak?. Apa kakak sudah lama mengenalnya?

"Ayolah lebih baik kita pokus menikmati hidangan lezat ini dari pada membahas tentang Dante. Perlu kalian ingat jangan pernah menceritakan pada siapapun tentang pernikahan kakak, kalian harus merahasiakan semua itu. Jangan pernah menyebut Dante pada siapapun kalian bisakan membantu kakak merahasiakan semua ini. Itu salah satu persyaratan yang kakak harus lakukan. Kalau tidak kita semua dalam bahaya.

Anara dan Kiara bertukar pandang. Kenapa harus dirahasiakan?, apa pernikahan kakak sebuah pernikahan rahasia?