"Ini yang lo mau, Alfanya?"
Kalau saja Elion tahu, ucapannya itu cukup membuat Alfa tercekat. Suara, nada bicara, bahkan hingga tatapan Elion yang sepenuhnya berubah membuat Alfa merasa kalau dia sudah bersikap keterlaluan.
Sembari mengangkat mugnya, mengarahkannya ke bibir, Elion berujar, "Ternyata nyari orang lain nggak sesusah yang gue bayangin. Kayaknya lo juga ngerasa gitu." Satu tegukan sebelum Elion meneruskan dengan tatapan yang dilayangkan pada Alfa. " …. Iya, kan?"
Elion berkata begitu seolah Alfa sengaja melakukan ini. Padahal tidak. Padahal Alfa juga sebenarnya tidak ingin.
Namun, demi menjaga ketenangan, Alfa turut menarik kedua sudut bibirnya lebih tinggi. Tangannya terulur untuk menutup pintu kulkas dan mulai beranjak dari tempatnya.
"Iya. Selamat ya, karena udah nemuin orangnya."
"Harusnya gue yang bilang gitu duluan. Selamat karena lo nemuin lebih cepat daripada gue."