"No! You can't do that, okay? Kamu bilang, kamu mau dibawa ke rumah sakit asal Ari dateng. Look, he did. You can't do that shit!"
Pagi Alfa dikacaukan oleh luapan amarah Anne yang menyusup sampai ke kamarnya. Gadis itu menarik selimut tebalnya sampai pucuk kepala, tapi percuma, sebab teriakan Anne masih bisa menyusup ke indra pendengarannya.
Dengan helaan napas panjang, Alfa menoleh ke ranjang di seberang, melihat Ari yang sudah menghilang dari sana. Mungkin laki-laki itu tengah menikmati sarapannya sambil menonton drama orang tuanya yang jarang bisa dia saksikan secara live.
Pandangan Alfa beranjak ke luar jendela. Kedua sudut bibirnya sedikit tertarik membentuk senyum saat melihat butiran-butiran salju jatuh hingga membentuk tumpukan kecil di bingkai jendela.
Cantik.