Sepeninggalan Elion yang diikuti oleh Nadia tak lama setelahnya, ruang rawat Riani mendadak senyap. Arega cuma duduk di kursi yang disediakan di sebelah brankar, sedangkan Bianca duduk di sisi tempat Riani berbaring. Riani juga nggak punya ide mau bilang apa, soalnya mengurus kepalanya yang nyeri sudah satu job desk sendiri.
"Tapi bukannya akhir-akhir ini Elion sama Alfa kelihatan agak aneh?" tanya Meli yang membuat Bianca refleks terbatuk. Nggak tahu kenapa, Bianca merasa tiba-tiba tenggorokannya gatal mendengar pertanyaan yang diliputi nada heran Meli itu.
"Aneh gimana?"
"Ya kayak sering banget pergi bareng. Kemaren aja juga El datengnya bareng Alfa, kan? Bunda sampai suka mikir, sebenernya yang temennya Alfa tuh Bianca atau El sih?"
"Ya wajar sih, Bun, mereka kan pa—akh!" Arega mengerang pelan, lalu berbisik penuh penekanan pada Bianca yang barusan mengayunkan tendangan ke tulang keringnya. "Kenapa nendang kaki gue sih? Sakit tau!"