"Yang bener? Sini dulu sebentar, Ayah mau lihat." Ayah Airin memaksa untuk memeriksa luka di kening Airin itu.
"Iya, beneran Ayah. Ini udah diobatintadi sama Bunda," jelas Airin sekali lagi.
"Cckk… kok kamu bisa dapat luka di kening begini sih? Kamu ngapain?" tanya Ayah Airin.
"Oh, ini Yah… apa namanya…." Airin mencoba memikirkan sebuah alas an yang masuk akan.
"Apa?" Ayah balik bertanya karena tidak mengerti apa yang dimaksud Airin.
"Ini loh… kemarin itu Airin lagi mindah-mindahin meja sama kursi di meja. Terus karena Airinnya kurang hati-hati, kening Airin kepentok meja. Jadi deh begini," ujar Airin bohong.
"Kamu angkat-angkat meja sama kursi sendiri? Memangnya Bian kemana? Sekarang juga dia kemana? Kenapa dia nggak nemenin kamu ke Jogja? Kenapa dia biarkan anak kesayangan Ayah ini pulang sendirian naik kereta dari Jakarta? Kenapa?" tanya Ayah.