"Bunda ambil kotak P3K dulu," kata Bunda.
"Untuk apa, Bund?" tanya Airin yang merasakan kakinya semakin lemas.
"Itu," Bunda menunjuk kening Airin yang berhias kasa.
"Oooh…." Sahut Airin yang kelupaan kalau dia punya luka di keningnya.
"Tapi ini baik-baik aja kok, Bund. Kasanya juga masih baru," kata Airin.
"Tapi itu udah basah banget, Sayang… itu harus diganti," Bunda tetap ngeyel.
"Ya sudah, terserah Bunda." Airin mengalah.
"Nah, gitu dong. Kamu ganti baju aja dulu, Bunda akan segera kembali." Bunda langsung bergerak meninggalkan Airin.
Airin kembali melangkahkan kakinya. Kali ini dia berhasil mencapai ranjang. Dia kemudian duduk di tepi ranjangnya. Dia meletakkan tas kecilnya di atas meja, dia melihat fotonya bersama Bian masih terpajang dengan rapi di meja itu.
Haaah…. Mas Bian. Apa kabar kamu, Mas? Dimana kamu sekarang? Apakah kamu bisa menjadi lebih bahagia setelah tidak lagi bersamaku?.... Airin bertanya-tanya di dalam hati.