"Kok minta maaf? Kenapa? Kan akulagi ngomongin soal temen kita yang sepertinya… sepertinya loh ya… sepertinya itu dia lagi males sekolah terus cari-cari alasan biar bisa nggak masuk sekolah dan dia itu bisa enak-enakan tidur seharian. Kenapa malah kamu yang minta maaf?" Airin kembali menyindir
"Cckk… orang yang kamu maksud itu aku, kan?" Alif mengajukan pertanyaan yang sudah jelas akan membuat Airin semakin bisa menyindir Alif.
"Oh, iya ya… ternyata sadar diri orangnya. Ternyata orang yang aku bicarain malah ada di depan muka aku sendiri," ujar Airin dengan sangat kesal. Dia sudah khawatir seharian karena tidak bisa mendengar kabar apa-apa dari Alif. dia sudah menghubungi Alif sampai puluhan kali tetapi dia tidak menjawab ataupun membalas pesan yang sudah puluhan bahkan ratusan kali dikirimkan oleh Airin.
"Maaf, Rin…" Alif terlihat takut melihat Airin marah-marah.