"Haaah…" Tommy tiba-tiba memeluk Selin yang sudah merebahkan tubuh di sampinya.
"Ya Tuhan… bikin kaget aja. Kamu belum tidur ya? Kamu pura-pura tidur?" tanya Selin..
Tommy tersenyum dengan mata yang masih terpejam, "Biar kamu cepet-cepet berbaring di sini nemenin aku tanpa harus banyak debat," jawab Tommy.
"Haha…. Bukannya perdebatan menyatukan kita? Kita bertemu juga karena kebanyakan debatkan saat itu," ujar Selin.
"Iya, dasar kontraktor ngeyelan. Susah dikasih tahu," ujar Tommy masih tetap denga mata yang tertutup.
"Hmmm…. Dasar konsultan banyak mau," sahut Selin.
Tommy terkekeh. Dia kemudian mencium kening Selin.
"I LOVE YOU," bisik Tommy di telinga Selin.
"I LOVE YOU TOO," jawab Selin dengan bahagia.
"Kamu mau apa?" tanya Selin yang mencium Tommy memiliki sesuatu yang dia inginkan dari Selin.
"Nggak," jawab Tommy.
"Masa? Aku nggak yakin kamu nggak punya sesuatu untuk kamu katakana ke aku," ujar Selin masih tidak percaya dengan Tommy.