"Aku nggak apa-apa kok," jawab Airin yang masih enggan membuka tangannya dan memperlihatkan keningnya pada Alif.
"Rin…. Jangan ngeyel deh, buruan buka tangannya. Aku harus melihat kening kamu. Itu keras banget loh suaranya, pasti kenceng banget benturannya. Aku mau lihat kening kamu, bahaya tahu benturan di kepala. Nanti setelah kita sampai di Stasiun, kita pergi ke klinik buat cek kepala kamu. Aku takutnya ada apa-apa sama kepala kamu," kata Alif.
"Nggak perlu, Lif. Cuma kebentur biasa doang, aku nggak apa-apa. Kan kepala aku keras, kepala batu. Jadi kalau terbentur ya suaranya pasti heboh banget. Tapi kepala aku bakalan baik-baik aja, tahan banting." Airin menjawab sambil tetap menutup wajah dan keningnya dengan kedua telapak tangnnya.
"Nggak, jangan aneh-aneh. Aku paksa loh ini kalau kamu nggak mau buka tangannya," ujar Alif.
"Apa sih? orang nggak apa-apa. Lanjut tidur aja," ujar Airin.