"Nggak usah, Mas. Kembaliannya ambil saja buat Mas," kata Alif sambil bangkit dari tempat duduknya.
"Terima kasih, Mas." Kata si pelayan girang.
Airin segera menyelesaikan cuci tangannya dan menyusul Alif yang sudah mulai berjalan meninggalkannya. Sampai di mobil pun Airin dan Alif tidak saling berbicara. Airin tahu suasana dingin ini adalah akibat dari kesalahannya. Airin merasa bersalah, gugup dan bingung harus bagaimana. Airin meremas-remas tangannya sendiri.