"Rin… jangan egois dong," kata Selin.
"Egois gimana sih?" tanya Airin sampai mengerutkan kening melihat Selin semakin lebay dan mellow.
"Ayo lah… buruan turun ke bawah, kita balik sekarang. Please dong ngertiin posisi gue yang sulit ini. Gue itu terhimpit di 2 pilihan sulit," curhat Selin.
Airin mengangkat salah satu alisnya. Dia meminta penjelasan yang lebih dari Selin.
"Cckk.. gue terjepit. Milih lo atau suami gue," ujar Selin.
"Hah? Apaan sih? Makin nggak jelas tahu nggak lo," tukas Airin yang menganggap Selin hanya sekadar guyon.
"Gue serius ini, Rin. Gue sekarang binugng, satu sisi gue khawatir sama keadaan lo kalau gue ninggalin lo sendiri di sini. Di sisi lain gue takut suami gue marah karena terlalu lama nungguin gue di bawah. Posisi gue sulit, kan? Gimana bisa gue memilih satu diantara kalian?" tanya Selin dengan wajah memelasnya.