"Apaan sih lo? Gue nggak lembut dan gue nggak anggun," ujar Airin.
"Iya, deh… yaudah gue balik kerja, habisin dulu tuh coklat panas yang udah gue bikini spesial buat lo. Pokoknya harus habis sebelum coklatnya dingin," kata Selin.
"Iya, gue minum nih sambil selesain kerjaan. Thanks ya," ujar Airin.
"Sekali lagi gue ingetin, jangan terlalu memforsir diri. Pelan-pelan," kata Selin sebelum kembali ke meja kerjanya.
Airin tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Selin sudah kembali ke meja kerjanya. Airin tersenyum melihat secangkir coklat panas di tangannya. Sudah lama tidak ada teman yang seperhatian Selin kepadanya.
Dulu yang sering memperhatikan aku begini ya hanya Alif… batin Airin. Airin sempat terbuai sebentar karena mengingat masa lalunya dengan Alif yang begitu perhatian.
Eh, Ya Tuhan…. batin Airin sambil menepuk jidatnya.
"Alif.... Aku belum berkabar dengan dia hari ini," kata Airin lirih. Dia langsung kelabakan untuk menemukan ponselnya.
