"Kamu tahu kan kalau dia itu sahabat aku dari aku masih kuliah? Kamu juga kenal dia, kan?" tanya Bian dengan suara yang meninggi.
"Iya, Mas. Aku tahu dan aku kenal juga sama dia. Yang kenalin aku ke dia kan kamu, Mas. Kamu bilang dia sahabat baik kamu, sampai sekarang dia masih akrab banget sama kamu. Karena itu lah Mas… makanya aku berpikir kalau dia akan bisa jadi pendamping yang paling bisa mengerti kamu dan yang paling cocok sama kamu," sahut Airin yang sudah merasa aneh dengan sikap Bian. Dia langsung berpikir bahwa Bian akan kembali meledak-ledak seperti tadi. Bian memang sering begini, emosinya sering naik turun makanya Airin lebih sering dia dan mengalah untuk dia.
"Memangnya menurut kamu aku sama Raya gimana?" tanya Bian
"Cocok-cocok saja, nggak ada masalah. Cocok aja sih Mas kalau menurutku," jawab Airin dengan jujur dan sama sekali tidak ada rasa cemburu atau kesal lagi dengan Raya dan Bian.