"Kenapa menangis? kamu terharu karena aku bisa tahu bagaimana kisah kamu?" Bian mulai mengejek Airin.
"Mas, sepertinya kamu sudah sembuh. Sepertinya kamu tidak membutuhkan aku lagi, lebih baik aku pulang sekarang." Airin bangkit dari duduknya. Dia ingin segera meninggalkan ruangan itu sebelum dia tidak bisa lagi menahan emosinya.
"Tunggu! Kamu tidak mau dengar kelanjutan ceritanya?" tanya Bian yang langsung menarik tangan Airin agar tetap duduk di tempatnya.
Kaki Airin tiba-tiba lemas, dia jatuh terduduk.
"Kamu mau apa lagi sih, Mas? Aku sudah selesai, kamu sudah baik-baik saja dan kamu sudah tidak butuh aku lagi. Sekarang aku harus pulang untuk menghindari omongan orang yang mungkin saja akan menuduh kita melakukan hal-hal yang dilarang," ujar Airin.