"Bagaimana ceritanya Bunda dan Ayah bisa ada di sini?" tanya Airin.
"Nanti kamu tanya saja ke Bian, semua ini rencana dia." Ayah langsung melempar tanggung jawab untuk menjelaskan semua ini kepada Bian, sang pelaku utama. Otak dibalik operasi kejutan ulang tahun Airin.
"Jadi dari tadi Airin hanya dikerjain? Mas Bian tidak berantem beneran? Bapak yang tadi mana?" Airin langsung banyak bertanya.
Penumpang yang tadi sempat bertengkar dengan Bian tiba-tiba muncul bersama petugas keamanan dari balik pintu. Mereka berdua juga membawa setangkai bunga mawar merah seperti yang lain.
"Selamat malam, Mbak...." sapa orang yang dari tadi Airin cari.
"Ya Tuhan…." Airin langsung menghela napas. Dia langsung senyum-senyum.
"Ya Tuhan…. aku jadi merasa bodoh banget, gampang banget ya ngerjain aku. Ya Tuhan… kamu ini ya, Mas…" Airin sampai geleng-geleng kepala. Dia tidak menyangka jika ketegangan yang sudah dia alami ternyata hanya settingan dari yang kekasih.
"Hehehe…. Maaf ya," kata Bian.