"Iya, Mbok. Silakan," sahut Airin tidak lupa dengan senyuman yang terus mengembang.
"Mbak Airin jangan lupa minumannya diminum dan makanannya juga jangan lupa dimakan. Sambil ngobrol sambil ngemil," ujar Mbok sebelum pergi meninggalkan kamar Alif.
"Iya, Mbok."
"Mas, Mbok ke daur dulu ya? Nanti calling-calling aja kalau butuh sesuatu," kata si Mbok.
"Iya, masaknya yang enak ya? jangan bikin malu," ujar Alif dengan niat meledek.
"Eeeh… masakan Mbok mah paling juara. Mana pernah masakan Mbok tidak enak," jawab Mbok dengan sedikit menyombongkan kemampuan memasaknya.
"Iya deh… percaya…" sahut Alif.
"Mbok tinggal dulu ya… permisi…" ujar si Mbok yang kemudian mulai berjalan meninggalkan kamar Alif. Kali ini Mbok benar-benar berjalan meninggalkan kamar Alif.
"Haaah… ada-ada saja Mbok tuh. Maaf ya, Rin." kata Alif ketika Mbok sudah menghilang di balik pintu.
"Iya, nggak apa-apa. Justru malah seru," sahut Airin sambil tertawa kecil.