"Kamu itu jahat! Udah bikin aku khawatir gini," ujar Airin sambil memukul lembut bahu Alif.
Alif hendak menyahut, dia ingin meminta maaf namun Airin masih belum selesai mengeluarkan unek-unek di hatinya.
"Kamu kenapa sih sampai kecelakaan gini? Biasanya kamu itu hati-hati loh, kenapa sekarang bisa begini?" tanya Airin dengan masih terisak.
"Iya, aku tahu aku sudah bikin kamu khawatir. Maafin aku ya…" ujar Alif.
"Kamu itu bikin aku khawatir, kamu itu jahat tahu nggak? Janjinya pagi ini kamu kan mau ke rumah, mau sarapan bareng sama aku, sama Bunda, sama Ayah juga. Tapi sekarang malah jadi begini, kamu malah berbaring di sini? Mana luka-luka begini, pakai infus segala. Iiih…." Airin berlaga kesal. Padahal di dalam hatinya dia sedang menangis karena sedih melihat Alif harus terbaring seperti sekarang.
"Iya… maaf ya aku ingkar janji, kamu pasti tadi udah masak banyak ya buat sarapan bareng sama aku? maafin aku ya…." ujar Alif yang hanya bisa terus meminta maaf.
