"Eeem… mungkin sedang di jalan jadi belum bisa balas pesan dari kamu. Siapa tahu, kan?" Ayah mencoba membuat putrinya berpikiran lebih positif pada Alif.
"Coba deh kamu telepon dia, siapa tahu malah masih tidur." Sahut Bunda.
"Iya, Airin telepon dulu ya?" izin Airin sambil bangun dari kursinya untuk agak menjauh dari Bunda dan Ayahnya.
Airin berdiri di dekat kolam.
"Ccckkk….. paling nggak bakalan dateng tuh si Alif," kata Bunda pada Ayah.
"Hush…. Bunda. Jangan seperti itu, kasihan Airin. Dia udah semangat banget gitu, sampai mau masakin sarapan dari pagi buta demi Alif." tukas Ayah.
"Habisnya katanya mau datang pagi, tapi jam segini belum datang juga. Niat nggak sih sebenarnya," Bunda malah ikut terlihat kesal.
"Ya Tuhan… ini juga masih pagi Bunda. Lihat, belum ada jam 8 loh. Wanita-wanita ini memang tidak sabaran menunggu, padahal kalau kami para lelaki. Itu sabar banget loh nunggu kalian yang dandannya bisa sampai berjam-jam," ujar Ayah.