Chereads / remember that day / Chapter 248 - Bagian 248

Chapter 248 - Bagian 248

"Nggak apa-apa, lanjutkan saja. Bunda sama Ayah juga pernah muda kok ya, Bund? Jadi Bunda sama Ayah bisa megerti," ujar Ayah sambil senyum-senyum.

Bunda yang hanya senyum-senyum saja memnjawab dengan sebuah anggukan, "Bunda sama Ayah juga seperti itu waktu kami masih mesra-mesranya, cuma ya sekarang begini lah. Sudah tua, sudah nggak pernah romantis-romantisan." kata Bunda sambil melirik Ayah yang sudah duduk di sofa.

"Eeeh… bukannya kita makin mesra, Bund?" tanya Ayah sambil mengerlingkan matanya.

"Ih, genit!" pekik Bunda ketika melihat kerlingan mata Ayah.

Airin dan Bian tertawa melihat tingkah Bunda dan Ayah yang cukup kocak.

"Loh kok malah dikatain genit sih? Kan Ayah lagi mencoba untuk romantis sama Bunda, gimana sih Bund?" tanya Ayah yang kembali salah di mata Bunda.

"Ih, nggak usah sok romantis-romantis deh Yah. Kita ini sudah tua, sudah tidak cocok seperti itu. Biarkan yang muda-muda aja," kata Bunda.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS