Rama terus mengelak dari apa yang dituduhkan kepadanya. Dia terus membela diri dan tetap tidak mau mengaku.
"Aku tidak akan pernah percaya dengan apa pun yang keluar dari mulut kamu," ujar Bian.
"Ya sudah, ok. Aku tahu kamu tidak akan percaya dengan ucapanku, makanya aku minta sama kamu kan untuk melihat secara langsung bagaimana keadaan di kamarku. Kamu tinggal lihat sendiri, buktikan apa yang aku katakan. Apa susahnya sih?" Rama dengan tenang meladeni Bian yang sudah kebakaran jenggot.
"Aku yakin kamar kamu itu juga sudah dimanipulasi," Bian semakin tidak percaya pada Rama.
"Haaah… lalu apa mau kamu? Jangan buang-buang waktuku. Bagiku, waktu satu detik pun juga berharga. Aku bisa kehilangan uang milyaran hanya karena menyia-nyiakan satu detik dalam hidupku. Kamu mengerti?" Rama terus berakting seolah dia tidak bersalah seperti yang dituduhkan Bian kepadanya.
"Ok, kalau begitu kita cek kamarnya sekarang." Ujar Bian dengan penuh emosi.