Alif hanya diam sambil mengawasi Airin dan Bian. Alif memberi ruang untuk Bian dan Airin berbicara barang sebentar. Namun, Alif tidak melupakan tugasnya untuk menjaga Airin. Dia tetap waspada mengawasi gerak-gerik Bian, dia khawatir jika Bian tiba-tiba melakukan gerakan yang tidak seharusnya dilakukan oleh Bian.
"Rin…. Aku janji sama kamu, kalau aku akan memperlakukan kamu dengan lebih baik. Aku akan menjadikan kamu layaknya seorang ratu, aku juga janji aku tidak akan menuntut banyak dari kamu. Aku tidak akan membuat kamu harus banyak berkorban. Mulai sekarang aku yang akan lebih banyak berusaha dan berkorban untuk hubungan kita yang baru," kata Bian dengan segala janjinya.
"Hahaha… kamu itu lucu sekali, Mas. Kamu itu kebanyakan janji-janji kaya anggota partai politik. Banyak janji tapi nggak ada yang bisa kamu penuhi satu pun, bacot!" ujar Airin dengan sewot dan kesal.
"Rin, kok sekarang mulut kamu pedas banget sih?" tanya Bian dengan heran.