Raya merasa Bian memperlakukan dirinya dengan seenak jidat. Dia sama sekali tidak merasakan dihargai oleh Bian. Dia merasa hubungan pernikahan mereka ini hanya dianggap sebagai sebuah permainan oleh Bian. Dimana Bian adalah pemeran utama dan dia adalah mainan yang dimainkan oleh Bian. Sehingga dia harus menurut pada sang pemeran utama, dia tidak punya keputusan untuk dirinya sendiri.
Perlakuan Bian benar-benar membuat raya kesal. Dia benar-benar tidak terima dengan perlakuan Bian yang sudah merendahkan harga dirinya sebagai seorang istri. Dia tidak menyangka Bian bisa dengan semudah itu mengatakan kata yang selalu dihindari untuk semua pasangan. Mendengar kata terlarang itu membuat Raya merasa bahwa dirinya sudah tidak lagi dihargai sebagai seorang istri oleh Bian.
"Giaman?" tanya Bian dengan tanpa rasa bersalah ataupun berat. Dia benar-benar santai saat bertanya demikian pada Raya.
"Gila ya kamu, Mas?" tanya Raya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.