"Tapi, Rin. Aku juga ingin kamu memahami aku. Aku ingin segera bisa mengakui kamu sebagai pacarku di hadapan Mama dan Papaku, di hadapan Bunda dan Ayah kamu juga. Aku ingin kita tidak sembunyi-sembunyi, Rin." ujar Alif yang tidak bisa mengontrol egonya karena dia juga ingin segera diakui oleh Airin dan mengakui Airin sebagai pacarnya di hadapan orang tua mereka.
"Iya, aku juga ingin seperti itu. Aku juga nggak mau lama-lama sembunyiin kamu dari Bunda dan Ayahku, tapi aku belum siap." Ujar Airin.
"Kenapa? Apa salahnya sih? Kan hanya bilang sejujurnya saja ke orang tua kita masing-masing, sulitnya dimana dan apa masalahnya sampai kamu bilang kamu belum siap?" tanya Alif yang belum bisa memahami alasan Airin tidak mau mengatakan sejujurnya mengenai hubungan mereka pada Bunda dan Ayahnya.
"Aku tidak ingin mereka punya harapan lebih terhadap kita, Lif." Jawab Airin dengan takut-takut.