Lagi-lagi dia mengikuti langkah Raya. Raya semakin bingung dengan apa yang dilakukan laki-laki itu. Dia ingin kesal dan memaki, tetapi dia menahannya.
Kenapa sih hari ini orang-orang seneng banget bikin aku emosi, orang ini juga… batin Raya.
"Siapa sih orang ini?" tanya Raya lirih. Dia penasaran tetapi dia tidak berani melihat ke atas, dia tetap menundukkan kepalanya dan membiarkan rambutnya menutupi wajahnya yang cantik.
"Maaf, Mas. Saya sedang buru-buru, tolong jangan halangi jalan saya. Mohon beri saya jalan. Saya harus segera kembali karena suami saya menunggu," kata Raya dengan sedikit bumbu kebohongan. Dia takut jika laki-laki yang menghalangi jalannya itu memiliki niat yang buruk terhadapnya jadi dia menunjukkan jika dia datang ke sini bersama suaminya, maksudnya agar laki-laki ini jera. Namun, usaha raya gagal. Laki-laki itu justru terkekeh.
Raya kebigungan, sepertinya dia menertawakan aku….batin Raya.
Raya semakin cemas. Dia merapatkan kimononya lagi.