Alif : Mengenai larangan kamu untuk tidak menemui Ayah dan Bunda kamu dulu, sebenarnya aku kesal dengan jawaban itu. Tetapi ya sudah, aku bisa apa? Aku mau tidak mau memang harus sabar menunggu kesempatan itu datang, kan? Jadi, aku akan menunggu.
Terkirim….
Pesan yang Alif kirimkan memang terkesan sedikit menohok, karena melalui pesan itu juga Alif menyalurkan emosinya dan kekesalannya. Alif dengan sengaja agak menunjukkan emosinya agar Airin mengerti apa yang sebenarnya Alif inginkan. Alif ingin Airin berpikir mengenai sikapnya yang terlalu cuek, Alif ingin Airin bisa sedikit mengurangi sifat buruknya itu.
Alif meletakkan ponselnya kembali ke atas meja dan berniat untuk menyeruput kopinya sebelum semakin dingin. Tiba-tiba…
PYAAARRR….