Ya Tuhan…. Kok aku sekarang jadi khawatir. Nggak biasanya Alif begini. Duh, aku harus gimana ya?... tanya Airin dalam hati.
Ayah melihat kea rah spion untuk melihat pantulan raut wajah Airin, Ayah melihat Airin seperti orang panik setelah membalas pesan WA yang diterima Airin di ponselnya. Ayah secara otomatis bertanya, "Kenapa, Nak? Apa ada maslah? Ayah lihat kamu jadi panik setelah membaca pesan WA di ponsel kamu. Kamu dapat pesan dari siapa sih? Bian? Apa ada sesuatu dengan Bian?"
Airin melirik punggung Ayahnya. Di dalam hati Airin ingin sekali rasanya berkata jujur, namun Airin masih belum bisa mengatakan semua tentang Bian atau tentang Alif dengan jujur pada Bunda dan Ayahnya. Airin mau tidak mau harus kembali berbohong pada Ayah dan Bundanya.
Bunda memandang Airin dan menunggu jawaban dari Airin. Bunda juga ikut penasaran degan apa yang sedang terjadi pada Airin. Untuk menghilangkan kecurigaan Ayah dan Bundanya akhirnya Airin mengatakan satu kebohongan lagi.