Kini aybel sudah berada di dalam minimarket dan sedang memilih-memilih susu yang cocok dengan umur anak itu. dan melihat di depannya ada banyak merk susu, kemudian aybel memasukkan semua merk itu ke dalam trolinya.
Setelah sudah aybel berjalan menuju rak yang berisi snack-snack, dan mengambil berbagai macam snack. lalu aybel berjalan menuju kasir, sebelum itu aybel berjalan menuju rak yang berisi bermacam permen. dan tentunya membeli permen juga.
Saat aybel ingin berbelok ke arah kasir berada, ada seseorang yang menabrak aybel dari belakang. dan saat aybel membalikkan badannya untuk melihat, aybel terpanah oleh orang itu. bagaimana tidak, dia perfect. sangat-sangat perfect.
"Huaa, mama. aku tadi malem mimpi apa. kok bisa ketemu sama cogan sihh. ganteng bet." batin aybel
"Ekmm." deheman orang itu dan membuat aybel tersadar dari haluannya.
"Eh, iya. maaf-maaf." kata aybel lalu buru-buru menuju kasir. lalu belanjaannya di hitung oleh mbak-mbak kasir.
"Ada tambahan lagi mba?" kata mbak kasir yang menghitung total belanjaannya aybel.
"Tolong tambahin saya minuman yang itu semua." kata aybel yang menunjuk minuman yang ada di meja kasir.
"Baik, ada lagi mba?" kata mbak kasir sambil mentotalkan lagi belanjaan aybel. dan aybel hanya menggelengkan kepalanya. "Semuanya jadi 500ribu mba."sambung mbak kasir lalu aybel mengeluarkan duitnya.
Setelah selesai aybel membawa 4 kantong kresek di kedua tangannya, dan keluar dari minimarket itu. namun ada seseorang yang menabrak aybel lagi, tapi kali ini dari depan.
"Apes benar kayaknya aku hari ini." parau aybel dan tentunya belanjaannya jatuh semua.
"Kalau jalan itu liat-liat ka-" kata orang yang menabrak aybel dan saat aybel melihat orang itu, mereka sama-sama terkejut.
"Kau." kata aybel
"Macan betina." kata orang itu, dan ya orang itu adalah azka.
"Bosen banget gue mandang muka lo terus."p kata azka.
"Eh, kau kira aku ngga gitu? oooh aku tau, kau pasti mikirin aku terus kan? makanya bilang terus." kata aybel.
"Enak aja, ke gr-an lo jadi or-" kata azka terputus karena ada teman-temannya yang menghampiri mereka berdua.
"Woi, kenapa pada ribut sih, ga malu apa di liatin banyak orang. azka bukannya kita ke sini itu untuk cari dinel bukan malah ribut sama nih cewe." kata roy.
"Tauk tuhh, bilangin sama temen kalian. jangan cari ribut." kata aybel
"Lah, yang salah elo. jalan ga liat-liat." kata azka y ang tidak mau kalah.
"Enak aja, kau sendiri ya-" kata aybel terputus. oleh seseorang yang berdehem berada di belakang aybel. dan seketika mereka memandang ke belakang aybel
"Dinel." kata mereka serempak dan aybel hanya diam saja seperti orang o'on.
Namun belum sempat di antara mereka mengeluarkan suara ataupun berjalan pergi. ada seorang wanita paruh baya yang berjalan dengan cepat ke arah mereka, lebih tepatnya aybel dan,
'plak'
Suara tamparan yang nyaring dan mereka hanya bisa termenung dan mencerna apa yang terjadi. sedangkan aybel, sedang memegang pipinya yang di tampar itu.
"Bagus, anak gadis jam segini masih di luar, mau jadi apa kamu ha? ini udah jam setengah 11 malam." kata wanita itu, siapa lagi kalau bukan adila, dan aybel hanya diam saja.
"Dan apa ini? kamu beli susu bayi? buat apa? apa jangan-jangan buat anak kamu? pantas saja kamu jarang di rumah saat kita lagi di sana? ck, memalukan." kata adila sinis saat memegang kantong plastik yang berisi susu bayi.
"Jangan di sentuh." kata aybel dan ingin mengambil kantong itu, namun sebelum itu terjadi. adila sudah membuang kantong itu ke tanah.
"Izky, kamu liat adik kesayangan kamu itu. mau jadi apa dia. di umur yang masih muda tadi sudah memiliki anak di luar nikah. apa kalian simpanan anak nakal ini?" kata adila ke izky yang baru datang bersama kalandra, lalu ke para laki-laki itu.
"Ma, bela bukan anak seperti itu, bel-" kata izky terputus.
"Kamu mau belain, dia seperti apa lagi izky. buktinya sudah jelas. kamu bisa liat dengan jelas izky." kat adila.
"Maaf ni tante, maaf. kita aja ga kenal sama ni anak tante, gimana kita mau jadi simpenannya. dan juga kita junior bang izky kali." kata azka yang main ceplos.
"Dia buk-"kata adila terputus.
"Sudah cukup. saya terlalu pusing untuk mengurusin yang ga penting. jika anda sudah selesai membuat onarnya, saya permisi." kata aybel dan ingin pergi dari sana.
"Dasar anak kurang ajar." kata kalandra dan ingin menampar aybel namun terhalang oleh dinel yang menahan tangan kalandra.
"Anda bisa saja terkena pasal asusila terhadap anak pak." kata dinel.
"Lepasin, saya tidak berurusan dengan anda." kata kalandra dan melepaskan tangannya dari dinel.
"Queen, anak itu nangis terus dan mereka tidak bisa menanganinya." kata adit yang tiba-tiba datang dan membuat mereka memandang ke arah adit.
"Siapa anak itu, apa benar kamu jadi kupu-kupu malam." kata adila.
"Bantu bawain ini kak, kita pergi sekarang." kata aybel yang menyerahkan kantong yang ia pegang ke adit semua dan pergi dari sana.
Dan tentunya kepergian aybel yang tanpa pamit juga respon itu, membuat adila makin menjadi untuk meneriaki aybel. dan hampir mengejar aybel namun di halang oleh kalandra.
Sesampainya aybel dan adit ke dalam mobil mereka, aybel mengambil kembali anak itu dari gendongan bagas, dan anak itu mulai diam.
"Antar langsung ke mansion, dan di dalam kantong itu ada snack buat kalian sebagai hadiah tadi. kecuali permen dan susu anak ini." kata aybel saat mobil itu mulai berjalan.
"Seriusan nih bel? ga di suruh ganti kan?" kata jevin yang antusias.
"Iya." kata aybel dan mereka mulai berebutan snack itu. hingga akhirnya mereka sampai di mansion aybel.
"Dek, udah sampai." kata bagas yang sudah memarkirkan mobil itu ke depan mansion aybel.
"oke terima kasih. kalau kalian mau nginap di sini boleh, dan kalau mamu langsung pulang juga boleh." kata aybel yang menawarkan antara ikhlas sama tidak. sambil turun dari mobil itu dan barang-barangnya sudah di bawa oleh bi lasi yang sudah menunggu.
"Ngga, lebih baik kita langsung pulang ke markas aja. bye." kata bagas lalu pergi dari sana.
"Neng, neng bawa anak siapa? ibunya kemana? kasian atuh neng. mana masih bayi atuh." kata bi lasi saat mereka memasuki mansion.
"Ini anak angkat aku bi, mulai sekarang dia anak aku. ibunya di bunuh sama tu botak. oohya, aku mau kasih nama dia Arion Friskaaaran umurnya baru 4 tahun. bibi bisa tolong buatin an susu ga?" kata aybel ke bi lasi.
"Bisa atuh neng. neng bersih-bersih aja dulu. biar bibi yang jaga den muda." kata bi lasi dan aybel menyerahkan arion ke bi lasi, lalu aybel pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai membersihkan dirinya, aybel berjalan ke luar dari kamarnya mencari bi lasi dan juga arion, dan menemukan mereka di ruang tv. setelah itu, aybel mengambil arion dan membawanya ke kamar aybel untuk tidur bersama.
"Bi, aku boleh minta tolong ga? tolong antarin susu arion yang udah jadi ke kamar aku sama es batu di kasih handuk ya? nih liat pipi aku ada tatonya." kata aybel yang meminta sesuatu ke bi lasi dan bi la si melihat bekas tamparan di pipi aybel.
"Aduh gusti, siapa yang nampar neng, emang manusia seenaknya aja main layangkan tangan ke orang, ga habis thinking bibi neng, bikin gemes aja." gemes bi lasi itu lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan yang aybel minta itu.
sedangkan aybel, ia berjalan menuju kamarnya sambil menggendong arion, dan membaringkannya di kasur aybel sambil menunggu bi lasi membawakan pesanannya.