Kini sudah terhitung seminggu semenjak kedatangan arion ke hidup aybel, aybel tidak pergi sekolah karena ingin terus bermain dengan arion dan mengajarkannya banyak hal, dan arion anaknya yang cepat tanggap hingga aybel tidak susah untuk mengajarinya. dan hari ini ia ingin pergi ke sekolahnya lagi.
"Sayang, bunda hari ini mau ke sekolah. kamu hari ini main sama bi lasi ya?" kata aybel kepada arion yang kini mereka sedang sarapan pagi. dan aybel hanya mendapatkan anggukkan dari arion yang sedang asik dengan makanannya.
"Oooh iya, sama nanti ada kakgas yang bakal kesini. kamu belajar bela diri dasar ya sama kakgas." sambung aybel lagi.
"Iya."kata arion dengan lucunya itu.
"Yaudah sekarang bunda pergi dulu ya. kamu hati-hati. bik, aku pergi dulu ya. takut nanti makin telat." kata aybel lalu pergi dari sana, tapi sebelum itu aybel mencium ke 2 pipi arion dan pergi dari sana.
Aybel keluar dari sana dan dikejutkan mang dadang yang tiba-tiba nongol di depannya.
"Neng mau saya antar." kata mang dadang itu.
"Eh copot, mang gendang kalau mau ngangetin yang bener aah. kan saya jadi terkeyjut." kata aybel sambil mengelus dadanya.
"Dadang neng dadang, bukan gendang." kat aman dadang dan tertawa kecil.
"Boleh deh, aku juga lagi males bawa kendaraan. mang dadang anterin ya." kata aybel yang sudah normal lagi.
"Siap neng, ayok kita otw. mobilnya sudah saya siapin dari tadi." kata mang dadang lalu berjalan duluan ke mobil dan di ikuti aybel di belakangnya.
Setelah aybel masuk ke dalam mobil, kemudian mang dadang menjalankan mobilnya menuju sekolah aybel. kali ini perjalanan menuju sekolah aybel tidak terlalu macet, hingga akhirnya mereka sampai di sekolah aybel dengan waktu sekitar 20 menitan.
"Neng udah sampai." kata mang dadang sambil membukakan aybel pintu mobil.
"Ugh terhura saya tu, mang kan udah saya bilang. jangan bukain aku pintu mobil, aku kan bukan princes-princes. aku bisa kali buka sendiri." kata aybel sambil turun dari mobilnya.
"Maaf neng, mamang masih terbawa suasana kerja sama mantan tuan yang dulu." kata mang dadang.
"Lain kali kalau aku sehat biar aku sendiri, tapi kalau aku lagi ga sehat ya boleh bantuin. dah aku mau masuk ke dalam dulu." kata aybel lalu meninggalkan mang dadang.
"Ooh ini toh orangnya. pakai pelet apa lo sampai renando perhatian sama lo? atau jangan-jangan lo simpanannya ya?" kata seorang siswi yang menghalangi aybel bersama ke 3 temannya.
"Apaan, ga jelas bangat sihh. minggir, aku mau ke kelas." kata aybel sambil mengusir mereka. dan bukannya mereka mingir, malah siswi tadi menjambak rambut aybel.
"Enak aja lo main pergi-pergi. kita belom juga selesai ngomong." kata siswi itu.
"Lepasin, atau kalian merasakan ini." kata aybel lalu memelintir tangan siswi itu, dan saat teman-teman siswi itu mau membantu, aybel sudah menendang mereka hingga terjatuh. dan saat aybel ingin membuat siswi itu yang lebih, ada renando yang datang dan memisahkan mereka.
"Bel udah, lepasin anak orang. nanti gue ganti yang lebih deh." kata renando dan membawa aybel pergi dari sana.
"Yang bener ya, tapi aku masih belum puas sama dia. dia pingin aku patahin aja badannya, sama koyakin mulutnya." kata aybel yang geram sendiri.
"Iya nanti, tapi bo'ong ya. yakali gue mau kasih lo mangsa. hahaha." tawa renando dan membuat aybel memandang renando dengan marah.
"Re-nan-do." kata aybel dan saat ia ingin menjambak rambut renando, renando dengan duluan memasukkan aybel ke dalam kelasnya. dan renando berlari menuju kelasnya.
"Ugh, awas aja ando. dia belum ngerasain aku tinju dia sampai babak belur." dumel aybel sambil berjalan menuju mejanya, dan sesampainya ia di meja. aybel langsung meletakkan kedua tangannya di atas meja lalu meletakkan kepalanya di tangan itu. hingga akhirnya datang nara yang mengganggu.
"Hua, akhirnya sekian lama gue ga liat lo, akhirnya lo kembali juga. gue kangen tauk sama lo." kata nara yang cetar itu sambil memeluk aybel.
"Berisik nara." kata aybel sambil melepaskan badannya dari pelukkan nara,
"Iiih, gue kan masih kangen sama lo. lagian sih lo lama banget masuk sekolahnya. ooh iya, lo tau ga, ada berita yang hot-hot-hot selama lo ga masuk." kata nara yang melepaskan pelukannya dari aybel lalu duduk di samping aybel.
"Apa?" kata aybel
"Ada cewek yang suka sama ando, tapi di tolak mentah-mentah sama ando. dan lo tau apa, dia keponakan dari guru bk yang baru. dia baru aja masuk ke sini 4 hari yang lalu." kata nara dengan heboh.
"Terus?" kata aybel
"Dia yang sok berkuasa, mana anak-anak di bully lagi. dan juga masa dia ganjen ke renando. dan gue ga suka liatnya. mana kepsek lo belain dia lagi pas lo ngga ada." kata nara yang kesal.
"Anak-anak yang gimana?" kata aybel.
"Ya, anak-anak yang culun la. mana si fani jadi korban bully sama tuh orang. gue gedeg anjir, tapi gue ga bisa maju. gue takut sama pak ketua, ntar beasiswa gue di cabut lagi." kata nara dan saat aybel ingin berbicara ada seorang siswi yang datang dengan takut-takut mengampiri aybel.
"Permisi kak, kakak di panggil sama guru bk sekarang. dan udah ditunggu sama kepsek juga, di ruang bk." kata siswi itu sambil menunduk.
"Oke, terimakasih. jangan takut kali sama aku, kecuali pas lagi nakutin baru boleh takut." kata ayel lalu pergi keluar dari kelasnya menuju ruang bk.
"Tungguin gue woi, gue mau ikut." kata nara yang ingin menyusul aybel. namun ada guru yang menghalangi mereka berdua.
"Kalian mau kemana? kembali masuk ke kelas. kalian ga denger bel udah berbunyi." kata guru itu.
"Urusan penting sama guru bk dan kepsek. ibu lanjutin aja perjalannya. dan nara nanti dia kembali ke kelas, setelah urusan selesai." kata aybel lalu berjalan lagi menuju ruang bk.
Sesampainya mereka berdua di ruang bk, aybel masuk duluan dan di ikuti oleh nara. dan dimana di sana sudah ada guru bk, kepsek, siswi yang tadi menjambak rambut aybel berserta teman-temannya, dan jangan lupa ada dokter aldi yang ada disana.
"Dokter kenapa ada disini?" kata aybel dan berjalan ke arah dokter aldi.
"Oooh jadi ini anak yang udah bikin tangan keponakan saya jadi sakit." kata guru bk itu dan siswi itu hanya tersenyum sinis.
"Oooh, jadi ini juga guru bk yang ga adil?" kata aybel.
"Apa maksud kamu, dan pak kepala sekolah kenapa diam saja." kata guru bk itu.
"Ck, dokter aku udah males sekolah disini. ayok kita pindah dari sini. dan jangan beri sekolah ini dana yang besar lagi." kata aybel dan membuat kepsek itu kalang kabut.
"Jangan nona, nanti bagaimana dengan sekolah ini, bagaimana dengan anak-anak yang dapat beasiswa. saya mohon nona jangan di cabut ya, saya-saya menyesal nona, saya sudah berbuat tidak adil selama nona tidak ada di sini." kata pak kepsek
"Itu resiko anda, dan bu guru bk, kalau ngga ada saya mungkin anda ga ada di sekolah ini sama kepoakan anda yang tidak ada apa-apanya itu. dan nara kamu awasin mereka, jika mereka buat onar lagi, langsung aja bilang ke aku." kata aybel lalu menarik dokter aldi keluar dari sana.
"Bagus ya main keluar seenaknya aja. kali ini mau kemana lagi." kata dokter aldi saat mereka sampai di dekat mobil dr aldi.
"Sekolah izky, ini yang terakhir. janji." kata aybel.
"Saya ga perlu janji-janji kamu itu, saya perlu bukti okey. jika di sana kamu masih mau keluar juga. saya bakal lepas tangan." kata dokter aldi lalu masuk kedalam mobilnya dan di susul oleh aybel.
"Mau kemana sekarang." kata dokter aldi yang menjalankan mobilnya keluar dari sekolah itu.
"Pulang aja ke mansion, mau pamit ke anak aku lalu pulang ke rumah izky." kata aybel dan membuat dokter aldi terkejut.
"Anak? sejak kapan kamu punya anak bela? anak siapa yang kamu bawa." kata dokter aldi.
"Nanti dokter bakal kenalan sama an, tenang aja." kata aybel dan seketika mereka langsung diam hinggga sampai ke mansion aybel.