Motor Namira ia berhentikan begitu saja di depan rumah mantan mertuanya, Alma.
Ia segera turun dari motor dan langsung masuk begitu saja ke rumah Alma tanpa permisi.
"Mas Ali! Mas Ali!" panggil Namira dengan sangat emosional.
Tak ada jawaban dari Ali. Tentu saja. Saat ini Ali ada di Jakarta. Mana mungkin dia menjawab panggilan Namira.
"Mas Ali!" panggil Namira sekali lagi.
"Ada apa ini?" Kenapa teriak-teriak?" Alma baru saja keluar setelah mendengar panggilan Namira yang terlalu keras kepada Ali.
"Mana Mas Ali, Bu? Di mana dia?" tanya Namira begitu tergesa-gesa.
"Ali? Ali nggak ada di sini," jawab Namira.
"Di mana dia? Saya harus segera bicara dengan Mas Ali.
Saat ini Namira terlihat begitu kacau. Matanya bengkak karena ia menangis sejak tadi. Alma mengira, Namira menangis karena ia masih tak terima dengan perceraian yang dilayangkan oleh Ali.
"Namira, tenanglah. Duduk dulu. Ada apa?" tanya Alma yang sebenarnya tak tega melihat keadaan Namira.