Davina memeluk erat Rico. Ia masih merasakan kesedihan karena kepergian Bu Lidya yang begitu mendadak.
"Leo enggak akan tinggalin due, kan?" tannya Rico dalam pelukan Davina.
"Iya, Mas," jawab Davina.
"Itu aja cukup," ucap Rico.
"Mas Darwin enak banget ngomong begitu. Memangnya Mas Darwin ngerasain apa yang aku rasain? Mas pasti tahu aku enggak mudah melewati semua ini. Bisa-bisanya Mas Erwin ngomong begitu!"
Davina begitu kesal akan ucapan kakaknya. Ia pun memutuskan keluar rumah begitu saja.
"Davina! Davina!" panggil Darwin.
Saat keluar dari rumah kebetulan Rico baru saja sampai. Dan tanpa basa-basi, Davina langsung masuk ke mobil Rico.
"Lho, ada apa ini?" tanya Rico.
"Jalan aja!" ucap Davina.
"Jalan ke mana? Katanya kita di rumah aja?"
"Jalan!" pekik Davina.
"Maaf."
"Kenapa minta maaf? Dari kemarin loe minta maaf melulu."
Davina mencoba menatap wajah Rico. Ia begitu merasa bersalah karena sebagai kekasih, Ia tak bisa berbuat apapun demi Rico.