Chereads / Ghost Hunter: The Blood and River / Chapter 3 - Musik Pengantar Kematian

Chapter 3 - Musik Pengantar Kematian

Setelah insiden kematian siswi kelas 3A, pagi ini semuanya kembali seperti semula. Hanya saja jadwal mereka di tambah dan mereka akan pulang lewat dari jam 10 malam.

Bagi siswa dan siswi lama, hal ini tentu saja ancaman dan alarm berbahaya untuk mereka terutama mereka yang sekolah di Kyunghee Junior High School kelas 2A yang berdekatan dengan koridor itu meskipun terhalang sebuah kolam ikan yang sudah kotor dan di penuhi lumut bahkan airnya juga telah berubah berwarna hitam karena tidak ada mengurusnya, tetapi tetap saja aura mencekam sangat terasa bagi mereka.

Sebagian murid baru ada yang mengetahuinya dan sebagian lagi tidak. Bagi mereka yang tidak ini, mereka merasa tidak masalah jika pulang malam. Tapi jika mereka yang mengetahui ini, jika mereka bisa mereka akan melayangkan protes pada pihak sekolah karena telah memulangkan mereka lewat dari jam 10 malam.

At 10.01 PM KST

Mereka masih belajar di dalam ruangan kelas. Mereka hanya di beri tugas tanpa guru yang menemani mereka. Mereka bisa bebas ke kantin jika tugas itu sudah selesai.

Saat mereka asik dengan tugas mereka, terdengar suara musik klasik yang menurut mereka menyeramkan. Mereka semua keluar kelas untuk mengetahui darimana suara musik klasik itu berasal. Bukan hanya itu, suara dari sudut barat, terdengar nada piano. Jadi ada dua musik dari arah yang berlawanan. Jika digabungkan suara itu, akan menjadi melodi yang merdu tapi tetap saja terasa menakutkan bagi mereka.

"Jangan perdulikan suara musik itu! Segeralah kembali ke kelas kalian masing-masing!" Perintah sang guru pada murid-muridnya

Mereka yang awalnya berkumpul dilapangan saat mendengar suara musik langsung bubar dan kembali ke kelas masing-masing.

"Pak guru, kita sudah menyelesaikan tugasnya. Apa kita boleh ke kantin?" Tanya Joon Oh

"Tentu saja." Sahut guru itu

Mereka langsung menuju kelas dan menutup bukunya lalu mengambil uang saku dan berjalan menuju kantin. Ternyata mereka tidak sendirian di sana, terdapat lima orang pemuda dengan seragam JHS yang duduk di sana.

Mereka bertujuh duduk dekat dengan lima orang pemuda itu.

"Kenapa yah yang meninggal itu selalu siswa atau siswi dari kelas 3A?"

"Aku dengar sih karena kelas itu berdekatan dengan koridor itu."

"Yang aku dengar malah, katanya di kelas 3A itu dulunya terjadi pemerkosaan satu siswi dengan 30 orang siswa. Karena trauma dan malu, dia bunuh diri dikelas itu. Makanya kelas itu berhantu."

"Kamu tahu darimana semua itu?"

"Aku dengar-dengar aja sih dan musik yang terdengar setiap malam kita dengar itu adalah musik pengantar kematian siswi yang diperkosa itu. Makanya setiap pemuda yang mendengar musik itu dilarang untuk melamun, karena jika dia melamun maka dia akan mudah terpengaruh oleh musik itu dan berakhir mati."

Karena penasaran, mereka bertujuh mendekati meja lima orang pemuda itu.

"Permisi."

"Iya, Kak?"

"Bolehkah kita bergabung?"

"Tentu saja."

"Perkenalkan namaku Joon Oh."

"Namaku Jung In."

"Namaku Yoon Jae."

"Namaku Min Gi."

"Namaku Jin Gu."

"Namaku Tae Oh."

"Dan namaku In Seok."

"Salam kenal kak, nama saya Hwang Bin."

"Nama saya Beom Ki."

"Nama saya Hyun Gi."

"Nama saya Daniel."

"Dan nama saya Andrew."

"Apakah dua diantara kalian bukan orang Korea?" Tanya In Seok

"Kami orang Korea. Ibu saya asal Korea sementara Ayah saya asal California. Saya lahir di Korea tapi sedari kecil saya tinggal di California maka dari itu nama saya Daniel." Jawab Daniel

"Iya. Ibu saya asal Australia dan Ayah saya asal Korea. Tapi saya lahir di Korea dan besar di Australia maka dari itu nama saya tidak ada Korea nya." Sahut Andrew

"Oh begitu." Sahut In Seok

"Oh iya, kalian tadi cerita apa?" Tanya Min Gi

"Cerita tentang hantu penunggu sekolah ini, kak." Sahut Hwang Bin

"Emang seperti apa hantu penunggu sekolah ini?" Tanya Yoon Jae

"Seorang perempuan yang meninggal karena bunuh diri dan musik yang kita dengar tadi itu adalah musik pengantar kematian perempuan itu dan dia meninggal setelah di perkosa. Maka dari itu arwahnya akan menghantui para laki-laki yang melakukan tindakan keji itu." Sahut Daniel

"Tapi kenapa yang meninggal kemaren itu seorang siswi?" Tanya Tae Oh

"Selain hantu perempuan itu, dulu saat kami masih kelas 1 kami ada mendengar seorang laki-laki di bully orang 6 orang perempuan cantik. Dia selalu di bully dan dan di siksa hingga membuatnya tertekan dan depresi. Siswa laki-laki itu berasal dari kelas 3A juga. Dia meninggal bunuh diri di kelas itu. Setelah meninggalnya siswa itu, teror selalu terjadi setiap malamnya di kelas 3A itu dan tidak lama kemudian 6 orang perempuan itu mati secara mengenaskan. Katanya di bunuh hantu siswa laki-laki itu." Jelas Hwang Bin

Mereka bertujuh menganggukkan kepala mengerti. Musik itu terdengar lagi, mereka berusaha buat tidak melamun dan terus mengobrol. Mereka tidak mau terkena resiko terbunuh hanya karena sebuah musik ini.

Saat mereka tengah asik mengobrol, ada seorang siswa laki-laki yang In Seok lihat matanya berubah menjadi merah dan berjalan menuju koridor itu.

12 pemuda tampan itu langsung mengejar siswa itu dan berusaha buat menghentikannya. Musik itu semakin terdengar dengan keras. Siswa yang dipegangi dengan erat oleh Yoon Jae dan Joon Oh itu memberontak. Dia ingin mendekati sumber dari musik itu.

Mereka kewalahan menanganinya, hingga mereka memutuskan buat memukul kepala bagian belakang siswa itu. Siswa itu langsung pingsan dan dia di bawa ke uks serta di panggil orang tuanya.

Jam sudah menunjukkan pukul 10:25 PM KST, pihak sekolah langsung memulangkan seluruh muridnya karena takut para siswanya terpengaruh dengan musik pengantar kematian ini.

Tujuh pemuda tampan itu mengambil tas mereka dan segera pulang. Lagi-lagi Jung In melihat bayangan hitam besar dengan mata merah menyala tengah menatap kearahnya. Dengan cepat Yoon Jae menutup mata Jung In. Sementara Jin Gu langsung menutup kedua telinga Jung In, karena merasa Jung In mulai terpengaruh dengan musik yang terdengar kian keras ini.

"Kita jalan aja. Jangan di lihat." Ucap Yoon Jae

"Terus jalan jangan dengarkan musik ini." Ucap Jin Gu

"Jung In kamu ingat nggak dulu waktu kita dirumah nenek kita pernah main kesawah dan kamu pernah di seruduk kerbau saat kita main di persawahan? Terus kamu ngompol di celana saking takutnya. Hahaha." Tanya Min Gi berusaha membuat atensi Jung In teralihkan dari musik dan sosok itu menjadi padanya

"Jangan di ingat-ingat lagi. Aku malu kalau di ceritain lagi." Ucap Jung In sedikit kesal bercampur malu

Hei, siapa yang tidak malu mendapat pengalaman seperti itu? Semua orang pasti juga malu. Lagian juga itu pertama kalinya dia berkunjung kerumah neneknya yang tinggal di Indonesia bersama sepupunya Min Gi dan dia waktu itu tidak tahu kalau jika di ganggu maka kerbaunya akan marah. Kalau dia tahu mungkin dia tidak akan berani menganggu kerbau itu.

"Eh serius?" Tanya Tae Oh menanggapi

"Iya, bahkan sebelum tuh kerbau nyeruduk nih anak udah ngompol duluan." Jawab Min Gi

Mereka semua langsung tertawa keras.

"Udah! Udah! Kamu kok bongkar aib aku sih?! Mau ku hajar?" Kesal Jungkook

"Eh iya iya ampun bro." Sahut Min Gi cengengesan

Setelah tiba di luar sekolah, mereka memasuki mobil dengan cepat. Mereka memutuskan untuk berangkat dan pulang bersama. Bahkan mereka berencana menyewa sebuah apartement yang bisa mereka tinggali secara bersamaan.

Setibanya di dalam mobil, Yoon Jae dan Jin Gu belum melepas tangan mereka dari mata dan telinga Jung In. Baru ketika Joon Oh menjalankan mobilnya agak jauh, mereka melepaskan tangan mereka dari mata dan telinga Jung In.

Saat ini mereka bisa mendesah lega, karena mereka berhasil lepas dari jerat musik pengantar kematian ini. Terutama buat Jung In, dia sangat berterimakasih dengan teman-temannya karena berhasil menyelamatkannya. Jika tidak ada mereka apa jadinya dirinya? Yah, meskipun Min Gi harus membongkar aib nya sih demi mengalihkan perhatiannya.

Malam ini tidak ada korban jiwa, tapi bagaimana dengan malam selanjutnya? Akankah ada yang meninggal karena musik pengantar kematian ini? atau mungkin salah satu dari tujuh pemuda itu yang akan meninggal karena musik pengantar kematian ini?

bersambung...