Keesokkan harinya, mereka kembali bersekolah dan pelajaran harusnya di mulai hari ini. Tapi karena ada berita yang mengatakan ada siswi yang meninggal dikoridor itu, jadinya mereka hanya masuk jam pertama sampai jam istirahat pertama, sisanya dipulangkan.
"Katanya ada yang meninggal yah?" Tanya Jin Gu
Kini mereka bertujuh berada di dalam kelas dan berkumpul sebelum bel masuk.
"Katanya sih gitu." Sahut Joon Oh
"Terus siapa yang meninggal?" Tanya Min Gi
"Seorang siswi kelas 3A." Sahut In Seok
"Boleh aku melihat fotonya?" Tanya Yoon Jae
"Bentar." Joon Oh merogoh sakunya dan mengambil ponselnya lalu memperlihatkan seorang wanita dengan rambut panjang yang meninggal di koridor itu
Yoon Jae mengamati foto itu dengan seksama. "Bukankah ini perempuan yang aku lihat semalam?" Gumam Yoon Jae pelan yang masih bisa di dengar oleh Jin Gu
"Kamu pernah melihat perempuan ini? dimana?" Tanya Jin Gu
"Di koridor itu. Ketika aku mau mengejar, ternyata dia sudah tidak ada lagi." Sahut Yoon Jae
"Jadi itu alasan semalam kamu berada di tempat itu?" Tanya Min Gu
"Iya." Sahut Yoon Jae
Tampak dari arah belakang, beberapa perempuan berkumpul untuk membicarakan kejadian hari ini.
"Katanya tahun ini sudah yang ketiga kalinya dalam 3 bulan ada yang meninggal di koridor itu."
"Mereka di bunuh atau bunuh diri?"
"Dengar-dengar mereka di bunuh."
"Siapa yang membunuh mereka?"
"Hantu penunggu sekolah ini."
"Memangnya ada yah hantu bisa membunuh?" Tanya Min Gi saat mendengar beberapa siswi kelas mereka yang bergosip mengenai kejadian hari ini
"Aku juga tidak tahu." Sahut Yoon Jae
"Bagaimana kalo kita buktiin aja?" Usul Jung In
"Maksudnya?" Tanya Joon Oh
"Iya, kita buktiin aja. Apakah benar hantu itu bisa membunuh manusia? Karena setahuku hantu itu tidak bisa membunuh manusia." Sahut Jung In
Mereka semua saling lempar pandang. "Aku setuju. Kita lakukan ini bulan depan." Sahut Yoon Jae
"Kita juga setuju." Sahut In Seok dan diangguki oleh yang lainnya
"Tapi kenapa harus bulan depan? Kenapa nggak sore ini aja?" Tanya Tae Oh
"Kamu dengar sendiri kan, katanya tahun ini sudah ketiga kalinya ada siswi yang meninggal dalam 3 bulan, yang artinya dalam satu bulan akan ada satu siswi yang meninggal. Jadi kita melakukannya bulan depan, tepat pada malam bulan purnama ke tiga sama seperti semalam." Sahut Yoon Jae
Mereka semua mengangguk setuju.
*****
Seperti yang sudah diumumkan sebelumnya, saat jam istirahat mereka semua akan dipulangkan. Banyak dari pihak kepolisian yang menyelidiki kematian siswi kelas 3A itu.
Karena penasaran, mereka bertujuh mendekati garis polisi dan melihat polisi itu melakukan penyelidikan.
"Di tubuhnya tidak di temukan sidik jari apapun bahkan di ganggang pisaunya pun tidak terdapat sidik jari. Kasus ini sama seperti sebelum-sebelumnya, komandan."
"Terus lakukan penyelidikkan. Saya yakin yang membunuh ini bukan hantu. Mana ada hantu yang bisa membunuh?! Itu sangat mustahil."
"Baik, komandan."
Iya, komandan polisi itu tidak percaya dengan adanya hantu. Baginya mustahil ada hantu di dunia ini.
Sementara Yoon Jae dan Jung In melihat jelas arwah perempuan itu berdiri tepat disamping jasadnya dan menatap Yoon Jae sedih. Arwah perempuan itu berjalan menjauh dan Yoon Jae serta Jung In mengikutinya begitu juga dengan yang lainnya. Arwah perempuan itu berhenti tepat di depan toilet perempuan yang jarang digunakan. Dia berbalik dan menatap Yoon Jae.
"Kau melihatku waktu itu, kenapa kau tidak menolongku?"
"Maafkan, aku. Aku memang melihatmu waktu itu dan aku juga berniat mencegahmu memasuki koridor itu, tapi saat aku mengejarmu, kau sudah tidak ada."
Arwah perempuan itu hanya menunduk sedih lalu menghilang. Yoon Jae kaget dengan menghilangnya arwah perempuan itu dan berniat mencarinya.
"Kamu bicara sama siapa?" Tanya In Seok
"Arwah perempuan yang meninggal tadi." Jawab Yoon Jae
"Apa katanya?" Tanya Joon Oh
"Dia hanya bertanya kenapa aku tidak menolongnya sementara aku melihatnya waktu itu." Sahut Yoon Jae
"Ya sudah kita sebaiknya pulang." Ajak Jin Gu
Baru saja mereka ingin melangkah pergi, tapi tiba-tiba Jung In melihat sebuah bayangan hitam besar dengan mata merah menyala yang sedang menatap kearahnya dan langsung menghilang begitu saja.
Jung In langsung memasuki lebih dalam koridor toilet perempuan itu dengan diikuti enam temannya dari belakang. Hingga dia melihat bayangan hitam besar itu memasuki sebuah ruangan berwarna coklat dengan tulisan headmaster room. Tanpa basa-basi, Jung In langsung membuka ruangan itu dan mereka langsung masuk ke dalamnya.
Di dalamnya sangat kotor, banyak berkas-berkas yang berhamburan di lantai. Di sana juga terdapat sebuah lemari besar yang isinya sebuah data-data lama serta sejarah berdirinya sekolah ini.
Mereka terus menyusuri setiap sudut di ruangan itu tanpa sedetikpun terlewat tanpa menyadari jika sedari tadi mereka di awasi oleh sepasang mata merah menyala yang melihat mereka dibalik jendela kaca yang terlihat kotor itu.
Hawa panas dan dingin juga mereka rasakan di dalam ruangan itu. Suasananya juga semakin mencekam yang membuat siapapun tidak ingin berlama-lama di tempat itu. Karena penasaran, mereka terus menyusuri setiap sudutnya. Hingga terdengar suara tawa seorang perempuan sangat keras yang membuat mereka ketakutan dan segera berkumpul dan saling berpegangan tangan dengan posisi melingkar dengan tubuh saling membelakangi.
Suara tawa itu semakin menjadi-jadi dan semakin dekat dengan mereka. Bukan hanya satu suara tawa, tapi juga terdapat suara tawa lainnya yang membuat suara tawa itu seperti bersahutan, tapi setelah itu ada terdengar suara senandung dari seorang perempuan kemudian suara tawa itu terdengar lagi. Mereka juga melihat ada noda darah yang keluar dari balik kaca jendela dan dengan sesegera mungkin mereka keluar dari ruangan itu dan berlari secepat mungkin hingga mereka berada di tempat yang terang.
Nafas mereka terengah-engah setelah lari. Baru dua hari mereka bersekolah di sana, tapi sudah di buat ketakutan.
"Gila. Baru sekali dalam seumur hidup aku mengalami hal yang beginian." Ucap Joon Oh
"Aku juga. Sumpah yang tadi itu seram banget." Sahut In Seok
"Bener." Sahut Tae Oh
"Kalo kata aku sih di sana tempat penyebab dari semua ini." Ucap Jung In
"Maksudmu?" Tanya Yoon Jae
"Kalo kalian teliti, di luar ruangan itu jalannya mengarah langsung ke koridor tempat meninggalnya siswi tadi dan aura yang paling mendominasi adalah ruangan itu. Jadi besar kemungkinan kalau tempat itu adalah tempat meninggalnya siswi itu." Jelas Jung In
"Itu mustahil. Dia aja meninggalnya di koridor. Lagian tidak ada bercak darah juga di sana." Sahut Min Gi
"Aku melihat ada bercak darah di sudut ruangan samping kanan lemari. Bercak darah itu terlihat masih segar." Jelas Jung In
"Jadi maksudmu, dia dibunuh di sana terus di seret ke koridor?" Tanya Joon Oh
Jung In mengangguk. "Iya. Dan kalaunya kita kembali ketempat terbunuhnya siswi itu, jalannya juga mengarah ke ruangan itu." Jelas Jung In
"Jadi, yang melakukan ini semua benar hantu?" Tanya Tae Oh
"Aku tidak tahu." Sahut Jung In
"Kalian bertujuh!" Seru seseorang dari belakang
"Pak Guru." Ucap Yoon Jae
"Kenapa kalian masih di sini? Ayo, pulang!" Perintahnya
"I-iya Pak." Sahut Joon Oh
Mereka pun kembali pulang. Ada yang kembali ke rumah, ada juga yang kembali ke apartement.
Semua kejadian ini masih menjadi misteri bagi mereka semua, benarkah hantu yang membunuh siswi itu? Dan apa hubungannya ruangan kepala sekolah itu dengan koridor berdarah yang menewaskan semua siswa dan siswi setiap bulannya?
bersambung...