Chereads / Keluarga Broken Home Yang Bahagia / Chapter 6 - Rumah Baru

Chapter 6 - Rumah Baru

"Oo ya yank,besok kita pindah kerumah baru ini ya,sebelum itu mari akan ku perkenalkan dengan orang yang ada dirumah ini".

"Ya yank Siapa yank?".Sahut Ibu dengan penasaran.

"Mari kita ke ruang tengah tadi yank".Ayah dan Ibu ke ruang tengah.

Sampai di Ruang tengah,Ayah memanggil mereka.

"Mak Lela,Pak Samin".Turunlah Mak Lela,Pak Samin dan Rizki.Anak dari pasangan paruh baya tersebut.turun dari lantai dua.

Ibu terkejut,ternyata mereka adalah keluarga yang banyak berjasa kepada Ayah dan Ibu,dikala mereka belum susah dulu.Mak Lela dan Pak Samin dulunya orang berada,mereka di tipu oleh Investasi bodong.Seluruh hartanya pun habis di jual.Dan Rumahnya mengalami kebakaran.

Namanya Roda berputar ya teman-teman.

Makanya kita tak boleh meremehkan orang lain,tidak ada gunanya menyombongkan kekayaan,kalau tuhan sudah bilang "KUN" maka kekayaan tersebut pun hancur.

"Mak Lela dan pak samin apakabar,Rizki juga,sudah besar kamu sekarang ya le?".Ibu menyapa mereka dengan ramah.

"Alhamdulillah sehat buk".Sahut Mak Lela dan pak samin bersamaan."ya Bu". Rizki juga ikut menjawab sapaan Ibu.

"Mereka akan bekerja di sini yank,Sekaliankan kamu tidak sendirian jika kamu sudah melahirkan nanti".Ayah sudah menganggap keluarga tersebut seperti saudara.Keluarga mereka sangat memprihatinkan,Pak Samin yang hanya buruh angkat dipasar,dan Mak lela sebagai Buruh Cuci di rumah-rumah tetangga,terkadang mereka di hina oleh tetangga mereka,dan Rizki Yang mau naik kelas tiga SMA,terpaksa putus sekolah karna tidak ada biaya.

"Ya yank,malah senang aku yank ada teman di rumah".ibu ter senyum.

"Pak Samin dan Buk Lela,besok kami akan pindah ke rumah ini,tolong bantu-bantu ya".

"Ya,pak".Sahut keluarga itu berbarangan.

Ayah menghampiri Rizki,"Le,kamu masih mau sekolah?".Kata Ayah.

"Masih mau Pak,Tapi Mak dan Bap...".

Belum selesai Rizki menyelesaikan dialognya,Ayah memotong pembicaraan.

"Gak Usah di pikirkan le,Asal kamu mau sekolah dan rajin belajar,Saya yang akan membiayai sekolahmu,sampai kamu tamat kuliah".

"Apa Pak". Mak Lela dan Pak Samin dan Rizki sampai kaget.Mak Lela dan Pak Samin memang berharap anaknya itu bisa menamat kan sekolah SMA nya,ini malah Pak Dermawan mau biayai Rizki sampai tamat kuliah.tampak keluarga tersebut menangis,sambil sujud syukur.

"Terima kasih Pak".sahut Mak Lela dan suaminya sambil menyeka air bening yang jatuh dari kedua mata mereka.

"Terimakasih Pak,saya janji akan serius belajar".Sambil menyium tangan Ayah,Ayahpun mengelus kepala Rizki".Rizki adalah Anak yang baik dan berprestasi di sekolahnya,Makanya Ayah dalam lubuk hatinya paling dalam sangat menyayangkan,kalau Rizki harus sampai putus sekolah.

Ibu yang Ada di Belakang Ataupun turut tersenyum dan senang,akan kebaikan hati suaminya tersebut.

Tak lama sesudah itu,Ayah dan Ibu berpamitan pulang dulu kerumah lama.

Dalam perjalanan,Ayah tampak memikirkan sesuatu.Ibu yang melihat wajah Ayah,langsung bertanya.

"Apakah gerangan yang kamu pikirkan sayang?".

Ayahpun bangun dari lamunannya.

"Kitakan akan pindah sayang,kira-kira siapa ya yang tepat untuk menunggu rumah kita tersebut?,sayang kalau jadi Rumah kosong".kening Ayah terlihat mengkerut.

"Bagaimana kalau si Sri Adikmu itu yang tinggal dirumah kita itu sayang,Sri kan masih ngontrak rumah orang lain".Ibu tersenyum sambil memberikan ide yang brilian.

"Hmmm...Boleh juga sayang,Sri dan suami nya kan hidup pas-pasan".

"Ya sayang",ibu ter senyum.

"Baiklah,kita berangkat kerumah kerumah Sri.Tapi bolehkah aku mencari kebun sawit untuk mereka kelola nantinya?".Ayah bertanya sambil memberikan ide yang lain.

"Hmm...boleh juga sayang,semoga kedepannya,kebun sawit yang di beli itu bisa menambahkan penghasilan mereka di kemudian hari,tapi kira-kira siapa yang mau menjual kebun sawit,yang dekat dari rumah kita?".

"Ya sayang,akupun berpikir demikian.Suaminya Sri kan orang yang bertanggung jawab,gigih,cekatan.mengenai kebun sawit yang di jual tak jauh dari rumah ada sayang".

"Oh ya,kebun sawit siapa ya?".timpal Ibu sambil hatinya penasaran.

"Sayang kenal Pak Agungkan?,orang yang tinggal di jalur tiga".

"Kenal yang,apakah dia mau jual kebunnya?".

"Nah,bagaimana kita singgah di rumah Pak Agung dulu?,untuk mengkonfirmasi apakah benar dia jual kebunnya".Sahut Ayah.

"Boleh juga sayang,mari kita kesana".

Ayah dan Ibu pun berangkat kerumah Pak Agung.

Sesampainya di rumah Pak Agung,Ayah mengetuk pintu rumah Pak Agung,sementara Ibu berdiri dibelakang Ayah.

"Tok...tok..tok...,Assalamualaikum". Ayah mengetuk pintu Pak Agung.

Pak Agung yang berada dalam rumah penasaran."Siapa ya,yang memarkirkan mobil Wrangler Rubicon di depan rumahnya".Gumamnya dalam hati.

Pak Agungpun menyahut salam Ayah,sambil membukakan pintu.

" Wa'alaikum salam,eh Pak Darmawan dan Ibu Susi,mari silahkan masuk,dan silahkan duduk".

Ibu dan Ataupun masuk,dan duduk.

"Ada apa gerangan kedatangan Pak Darma dan Ibu Susi kerumah saya?".Pak Agung bertanya maksud dan tujuan Ayah dan Ibu datang kerumahnya.

"Hmmm...Saya dengar Pak Agung mau menjual kebun sawit Pak Agung ya?".

"Ya Pak,Saya mau jual kebun sawit saya Dua hektar".sahut pak Agung.

"Kalau boleh saya tahu,buka harga berapa pak?".

"Saya Buka Delapan puluh lima Juta Pak Darma".Pak Agung menambahkan.

"Baiklah,biar saya yang beli Pak Agung,boleh kita ke lokasi"

"Boleh Pak,mari kita berangkat".Sahut Pak Agung lagi.

Merekapun berangkat kelokasi.

Setelah sampai ke lokasi,dan merekapun lanjut ke proses surat menyurat.

"Bagaimana Pak Darma?".Pak Agung menanyakan pendapat Ayah tentang kebunnya tersebut.

"Saya suka Pak,langsung saja kita ke berkas-berkas nya".

Pak Agung menjawab.

"Ya Pak,saya ambilkan dulu surat-suratnya".

Pak Agungpun membawa berkas tersebut di hadapan Ayah dan Ibu.

Dan setelah proses jual beli selesai,merekapun berjabat tangan.Ibu dan Ayah pun pamit.

"Baiklah Pak,Kami pamit dulu ya".

"Ya Pak,Terimakasih Pak Darma,senang berbisnis dengan anda".Pak Agungpun menemani sampai depan pintu.Merekapun hilang dari pandangan.

Di dalam mobil.

"Alhamdulillah,selesai juga sayang.mari kita kerumah Sri".Raut wajah Ayah terlihat lega dan tersenyum.

"Baik yang".Sahut Ibu sambil tersenyum.

Setelah mereka sampai Di Pintu Rumah Adiknya,Ayah pun mengetuk Pintu.

"Tok...tok...tok..."

"Assalamualaikum Sri".

Merasa ada tamu yang mengetuk pintunya,Sri pun bergegas membukakan pintu.

"Wa alaikum salam",Eh Mas Darma dan Mbak Susi.Mari masuk mas dan mbak.

Ayah pun khawatir akan keadaan rumah Sri,adiknya itu.

"Suami mu mana Sri?".

"Ada mas,beliau tidur.habis pulang dari ladang".Sahut Sri.

"Bangunkan Sri,dan suruh dia Duduk disini" .Perintah Ayah.

"Baik Mas",Sri pun bergegas membangunkan suami nya.

Setelah itu,Merekapun menghadap Ayah.Dan duduk di depan Ayah.

"Begini Sri dan Yanto,Maukah kalian pindah kerumah saya?".Ayah bertanya.

"Loh emang kenapa mas".Sahut mereka berdua.

"Saya kan baru membeli Rumah,dari pada kamu tinggal di rumah ini,lebih baik kalian pindah kerumah saya".

"Baiklah mas,emangnya Mas beli Rumah di daerah mama?".Sahut Sri sambil bertanya.sementara suami nya meng Angguk saja di samping Sri.

"Daerah sentosa satu sri".Sahut Ayah.

"Oh daerah elit,Alhamdulillah lah,Mas Darma sukses".Gumam Sri dalam hati.

"Sekalian ini,saya Baru membeli Kebun sawit dua hektar,ini dokumennya,dan foto copy pemilik sebelumnya.kalian uruslah atas nama kalian,berapapun biayanya nanti hubungi Mas.

Sri yang kaget,langsung memeluk Masnya dan Ibu,lalu mencium tangan mereka berdua.begitupun suami Sri,juga ikut mencium tangan Ayah dan Ibu.

"Ya Allah,Mas dan Mbak,Te..terimakasih ya".Merekapun sujud syukur.

"Baiklah Sri dan Yanto,Saya mau pulang dulu.Dan Untuk kalian,kelolalah dengan baik.Ini kunci rumah saya".Sambil menyodorkan kunci duplikat.

"Ya Sri,semoga kalian juga sukses".Ibupun turut memberikan semangat.

Ayah dan Ibu pun pergi,hingga hilang dari pandangan Sri dan suaminya.

.............

Ke esokan harinya Ayah dan Ibu pun pindah kerumah,Rupanya mereka mengurus siapa yang akan tinggal dirumah lama kami.

Di dalam Mobil.

"Semoga Sri dan Suaminya betah di rumah lama kita ya yank",dialog Ibu ke Ayah,Adik perempuan Ayah yang di percayakan tinggal di rumah lama.

"Ya yank,akupun tidak ragu membeli dua hektar sawit untuk si Sri,semoga mereka pandai mengelolanya".Makanya Ayah mau membelikan kebun sawit untuk mereka.untuk menunjang penghasilan mereka kelak,syukur-syukur mereka sukses kelak,itulah yang di pikirkan Ayah dalam hatinya.

"Ya yank,tidak apa-apa.aku pun senang ynk,hartakan tak di bawa mati yank".Sahut Ibu dengan tersenyum.

"Terimakasih ya sayang,kamu memang Istriku yang paling baik".Ayah sambil merangkul kepala Ibu,dan mengulum bibir tipis Ibu.

Tak terasa sepasang Suami Istri ini sampai di rumah baru mereka.Kedatangan merekapun di sambut oleh Mak Lela,suaminya dan Anaknya.

"Mari masuk Pak dan Ibu,saya sudah menyiap masakan untuk Bapak dan Ibu di dalam"Sambil merangkul tangan Ibu.Kebetulan Pagi itu Ayah dan Ibu belum mengisi kampung tengahnya.:)

-S.B-