Chereads / Keluarga Broken Home Yang Bahagia / Chapter 8 - Kebahagiaan Yang Tak Terkira

Chapter 8 - Kebahagiaan Yang Tak Terkira

"Sebelum perawat datang,aku mau lihat Mak Lela dan Pak Samin dulu ya sayang".Ayah yang mau pamit keluar sebentar.

"Ya sayang,tanyai mereka,apakah mereka sudah makan.mereka pasti kelelahan menemani kita yang".Sahut Ibu menambah kan.

"Ya sayang".Ayahpun menyusul pasangan paruh baya tersebut.

Sementara itu,Mak Lela dan Suami nya,yang melihat kedatangan Ayah langsung memberikan Selamat,terlihat raut bahagia di wajah mereka berdua.

"Selamat ya Pak,atas kelahiran Anak Bapak".Mereka serentak memberikan ucapan Selamat.

"Ya Terimakasih ya,Mak dan Pak Samin,maaf ya kalau saya ada salah kata,sebelum kita berangkat kerumah sakit ini".Ayah teringat akan nada tinggi nya.

"Tak perlu sungkan pak,namanya juga lagi panik tadi ya kan Pak".Sambil menyenggol suaminya.

"Ya Pak,tak usah sampai segitunya".Pak Samin menambah kan,dia sangat paham akan rasa bersalah tuan nya.

"Ya sudah,saya mau masuk dulu ya,takutnya perawat datang,lagi proses pindah kamar,Mak dan Bapak.dan ini.Mak dan Pak Samin belum makan kan?".Sambil menyodorkan uang tiga ratus ribu.

"Nggeh Pak,Tapi kami ada bawa duitnya Pak".Mak Lela dan suaminya merasa sungkan.

"Sudah ambil saja Mak dan pak samin,kalian berdua kan sudah bekerja sama kami.jadi sudah tanggung jawab kami bila kalian ada sesuatu".Ayah tersenyum sambil mau melangkah kembali menemui Ibu.

"Ya pak Terimakasih".kata Mak Lela dan Pak Samin.

Ayah mengangguk dan berlalu dari pandangan Mak Lela dan Pak Samin.

Di dalam ruangan.

"Sudah sayang tanyakan keadaan mereka".terlihat rasa khawatir dari raut wajah Ibu.

"Sudah Ratuku,beresnya itu".sahut ayah sambil mengacungkan jempol nya.

Ayahpun ngajak bermain Anaknya yang masih merah.

"Ciluk Ba...ciluk ba"

"Tara la...tara la"

"Sudah Mimik Anak Ayah sayang".

"Mau jadi apa kalau sudah besar?".

Tampak raut kebahagian yang tak terkira dari raut wajah Ayah.

"Beby Rika belum bisa lagi tu menjawab pertanyaan Ayahnya yang beruntun".Gurauan Ibu kepada Ayah.

"Sayang ini nimbrung aja,week".Ayah menaikkan kedua alisnya,sambil menjulurkan lidahnya mengejek Ibu.

Ibu tertawa geli akan tingkah kocak Ayah.

"Ha..ha..ha..".

Tak lama sesudah itu,datanglah suster memberi kabar,bahwa proses pemindahan kamarnya sudah siap.

"Pak,Buk.Mari kita pindah kamar,ke kamar Anggrek satu,kelas VVIP".

"Ya sus,sahut Ayah dan Ibu".

Mereka bersama pun bergegas ke Ruangan yang telah di sebutkan tadi.

"Mak Lela,Pak Samin.Ayo ikutin kami".Ayah memberi Intruksi kepada kedua orang kepercaya nya itu.

Pak Samin dan Istrinya pun mengikuti dari belakang.

Setelah sampai ke kamar Anggrek satu kelas VVIP.Sang Perawat pun,langsung memasang infus untuk Ibu,dan perawat yang satu lagi memeriksa dedek bayi.

...

Tampa terasa Mereka sudah sepuluh hari di rumah sakit,sang Suster pun memeriksa untuk yang terakhir kalinya.

"Bapak,Ibu.ini pemeriksaan yang terakhir,setelah ini Bapak,Ibu,Dan Dedek Bayi boleh pulang.

"Ya suster,terimakasih ya,atas pelayanan nya selama ini".Ibu tersenyum ramah menanggapi perkataan suster.

"Ya,buk,silahkan Bapak dan ibu meninggal kan ulasan konsumen,tentang pelayanan Rumah Sakit terhadap konsumen,lalu silahkan masukan dikotak yang telah di sediakan".Sahut Para suster.sambil menunjukkan kotak transparan yang tergantung disebelah pintu mau keluar.

"Siap suster",Ayah dan Ibu kompak mengacungkan jempol kepada para suster.

Lalu Ayah menelpon Pak Samin,Yang di suruh Ayah,mengawasi pekerja panen,dan pekerja toko grosir pakaian.Pak Samin Orangnya sangat jujur,dan bisa di percaya.

Teleponpun tersambung.

"Hallo,Assalamualaikum Pak samin".

"Wa'alaikum salam pak".sahut Pak samin dari seberang.

"Bagaimana Pak Samin,ada kendalakah?".menanyai situasi usahanya.

"Alhamdulillah aman dan terkendali Pak".Sahut Pak Samin dari seberang.

"Alhamdulillah,Tolong jemput kami di rumah sakit ya Pak,kami sudah di perbolehkan pulang hari ini".Sahut Ayah yang hatinya bersyukur akan usahanya yang lancar.

"Ya Pak Siaap".

Pak Samin pun bergegas kerumah sakit.

Sesampainya di Rumah Sakit,Pak Samin pun bergegas ke kamar Anggrek satu kelas VVIP.Tak lupa juga istrinya mengikuti dari belakang.Sebelum kerumah Sakit tadi,tak lupa Pak Samin menjemput Mak Lela.mereka sangat sigap membantu Orang yang telah berjasa besar terhadap keluarga kecil mereka.

Sesampainya ke lokasi dimana Ayah dan Ibu berada.Ayah yang sudah siap berkemas,dan mengurus Admin Rumah Sakit,menunggu di depan pintu.

Saat Ayah telah tampak batang hidung kedua orang kepercayaan.

"Mak,Pak.Mari kita pulang".

"Ya Pak".Sahut Pak Samin.

Pak Samin membawa tas yang berisi pakaian kotor selama di Rumah Sakit.Mak Lela menggendong dedek bayi,dan Ayah merangkul Ibu.

Rombongan itu pun meninggal kan Rumah Sakit.

Di dalam mobil,Ayah sibuk bercengkrama dengan dedek bayi.dan iya teringat akan sesuatu.

"Pak Samin,Nanti kita singgah sebentar ya di toko perlenlengkapan bayi,untuk membeli kereta bayi".Rupanya satu lagi perlengkapan bayi yang belum di persiapkan Ayah.

"Ya Pak".Sahut Pak Samin.

Tak berapa lama,Pak Samin pun menemukan Toko perlengkapan Bayi.Mobilpun di putarkan Pak Samin ke arah tempat parkir Toko tersebut.

Setelah sampai,Ayah dan Pak Samin pun turun dari mobil.

"Mari Pak Samin,kita mencari kereta kencana untuk tuan Putri ku".Ayah sambil tertawa.

"Siap pak",sahut Pak Samin.

Ibu yang sedari tadi tidur,saat mobil keluar dari Rumah Sakit pun terbangun.

"Mau kemana Sayang,Aku mau ikut".Sambil menyeka kedua matanya.

"Mau beli Kereta Kencana untuk Tuan Putri kita sayang,hehe.Kamu tunggu di sini saja ya sama Mak Lela,kamukan masih butuh istirahat".Sahut Ayah.

"Ya deh sayang".

"Mak Lela,titip mereka ya".Ayah memberi kepercayaan sama Mak Lela.

"Siap Pak".Sahut mak Lela.

Ayah dan Pak Samin pun bergegas masuk,dan hilang dari pandangan mereka yang Ada di dalam Mobil.

Tak lama sesudah itu,Ayah dan Pak Samin pun keluar dari toko,dan membawa kereta Bayi.

"Kami sudah sampai".Ayah menyapa sambil tersenyum kepada Ibu,dan Mak Lela.

"Dapat kereta kencana nya wahai sang Raja,hehe".Ledek Ibu kepada Ayah.

"Alhamdulillah,dapat wahai Ratuku,Mari kita pulang ke Istana".

"Siap Paduka,Warna Apakah kereta kencana nya sang raja?".Balas Ibu lagi.

"Nanti Ratu lihat saja kalau sudah sampai nanti,Sudah gerah ini,hehe..

Pak Samin Gaaaaass".

Pak Samin dan Mak Lela pun hanya bisa tersenyum,melihat pasangan Suami Istri yang bahagia tersebut.

Sesampainya dirumah,Ternyata Sri dan Yanto turut menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang Mas dan Mbak,mana Ini keponakanku yang cantik itu" Sri menyapa Mas dan Mbaknya saat turun dari mobil sambil tersenyum bahagia.

"Oh Sri,kapan datangnya kamu?,dah lama menunggu?".Ibu menyapa ramah adik Iparnya itu.

"Baru saja lima menit Mbak,tadi dapat kabar bahagia ini dari Mak Lela,langsung meluncur aku kesini".Jawab Sri.

"Hehe,Terimakasih ya Sri,mari kita semua masuk".jawab Ibu kepada semua.

Sri pun bergegas membopong Ibu.sambil senyum menyeringai,senyuman yang menyimpan amarah dan dendam..

...

-S.B-