Raja Gael dengan didampingi oleh seorang prajurit menuju penjara untuk mengunjungi pemuda yang menjadi tersangka pencurian jubah.
Dayi sempat memperingatkan rekannya yang mendampingi Raja untuk selalu sigap, karena Raja Gael memiki emosi yang tidak terkendali. Dia khawatir kalau-kalau sang Raja akan melakukan hal yang membahayan untuk si pemuda juga untuk dirinya sendiri.
Di sebuah lorong yang sepi, sebuah ruas kamar berjeruji di bagian ujung ruangan menjadi satu-satunya ruangan yang terisi.
Raja Gael tidak suka menyimpan penjahat, jika memang kesalahannya fatal, Raja tampan nan murah senyum iyu akan segera melenyapkannya. Namun kali ini tidak. Pemuda itu masih dibiarkannya hidup karena banyak pertimbangan.
Pemuda dengan rambut panjang itu duduk meringkuk di sudut ruangan, tanpa alas, hanya memiliki secarik kain yang ia gunakan untuk selimut ketika malam.