Angin malam yang dingin masih terasa hingga ke bagian tulang pasukan pengelana yang sedang tertidur dengan nyaman. Suara hewan malam yang sedang mencari makan sesekali nereka dengar namun tetap diabaikan.
Mereka tidur dengan senjata disamping tubuh mereka, selalu siaga untuk suatu hal yang mungkin akan membahayakan.
Suara rintihan samar mulai terdengar oleh Pangeran Soutra dan Nig, dua pria dengan pendengaran yang paling tajam diantara yang lainnya.
Semula Ren masih mengabaikan, dia hanya berpikir kalau itu adalah suara tupai yang kekenyangan atau semacamnya.
Namun semakin lama mereka mengabaikan, suara itu terdengar semakin jelas terlabih saat mereka menyadari tidak ada tupai di sekitar mereka.
Ren terbangun terlebih dulu, dia segera mengedarkan pandangan ke sekitar untuk mencari sumber suara.
Dengan sedikit melirik kearah Pangeran Soutra, Nig hanya kembali mengabaikan dan berpikiran kalau pria berambut panjang merah muda itu dapat mengurusnya sendiri.