Raja Raddone masih berkomat-kamit melafalkan mantra pemanggil hantu hutan ketika angina kencang menerpa tubuhnya dengan banyak debu dan sampah dedaunan kering dari hutan.
Semua prajurit yang ada disekitar Raja bersiaga, mereka juga terkena dampak namun tidak begitu buruk hingga membuat mereka masih mampu untuk berdiri dan menjaga Raja mereka.
Tidak lama kemudian suara aungan dan jeritan nyaring terdengar dari arah hutan, jelas sekali itu adalah suara hantu hutan yang terpanggil. Saat Raja Raddone ingin melangkah mundur, dia dikejutkan dengan munculnya gerombolan hantu hutan yang menyerbu kearahnya dengan tanpa aba-aba.
Raja Raddone merasa senang karena mantranya berhasil, namun dia juga khawatir karena jumlah dari hantu hutan itu sangat banyak dan kangsung menyerang tanpa ampun.
Para prajurit kesulitan karena para hantu tidak dapat dierang dengan pedang, namun mereka membuyarkan fokus dengan saura-suara aneh yang mereka.