Dayi sedang membersihkan pedang yang ia pakai untuk berlatih dan memotong beberapa dahan muda pepohonan di sekitar perkampungan kecil pasukannya. Kegiatannya sebagai penjaga perbatasan tidak begitu banyak, ia bahkan sering merasa bosan dan ikut berburu pasukannya.
Mereka juga sering kali berkeliling dan menanam ulang pohon untuk memperlebat hutan agar tidak mudah untuk dimasuki oleh penyusup atau orang luar.
Setelah seragan dari pasukan kegelapan dahulu, bagian hutan banyak yang hancur. Hewan-hewan menjadi semakin ganas karena mereka kehilangan anggota keluarga juga lahan untuk mencari makanan.
Masih dengan kegiatannya, tiba-tiba saja Dayi terpikir mengenai 'buntelan' dan keadaan dua pemuda yang terluka parah.
..
..
"Beri mereka makan dan istirahat satu malam, setelahnya paksa mereka pergi atau kalian antar saja." Dayi tidak begitu berminat.
"Kami akan memberi mereka obat-obatan juga, Ketua. Karena mereka terluka parah dan sala satunya terkena panah beracun," ujar Wite.